Aku benci puisi, katanya
Ungkap seseorang yang telah berkali-kali disakiti oleh penjahat kata
Memutuskan untuk selalu berenang di kubangan air mata
Menunggu tuannya pulang dari perantauan ditemani semburat jingga
Aku benci puisi, katanya
Ungkap seseorang yang menyimpan banyak dusta
Lalu semuanya berhasil dibongkar oleh bait-bait tak berdosa
Sejak saat itu ia tak lagi memiliki harta untuk dibawa kemana-mana
Aku benci puisi, katanya
Ungkap seseorang yang kerap ditertawai oleh deret rima
Konon hidupnya memang niskala nan nirmakna
Ia berakhir kabur ke tempat yang tak ada siapa-siapa
Aku benci puisi, katanya
Ungkap seseorang yang memiliki utang pada sajak buta
Menyaksikan sendiri bagaimana netranya dibawa pergi oleh penyair tak bernama
Lalu ia berjanji akan kembali membawa warna dunia pada sosok di ujung sana
Aku benci puisi, katanya
Ungkap seseorang yang sepanjang malam menghabisi segerombolan aksara
Mereka bermodal niat sedang ia hanyalah nekat
Mencengkeram pena erat-erat untuk dihunuskannya sebagai senjata
Ah, dia lupa bahwa si lancip inilah yang menciptakan mereka
Aku benci puisi, katanya
Diksi yang keluar dari para penyair tua itu seolah menamparku, ungkapnya
Mereka terlalu banyak membeberkan rahasia keluargaku, imbuhnya
Termasuk ketika ayah dan ibu terus berdebat tak mengenal waktu, lalu ia berlari ke rumah untuk memastikan bahwa adiknya baik-baik saja
Penulis: Jasmine Aura Arinda