Puisi-puisi Rizka Nur Laily Muallifa
Persekongkolan Puisi
: diskusi kecil
pengakhiran di dua tahun lalu menjadi
mula persekongkolan puisi
menariki kaus kaki demi
menjalari telapak kaki sampai ubun-ubun sebelah kiri
dengan tumbuhan kata-kata yang rindang
yang bercabang banyak sekali
di setiap cabangnya menjuntai
kuncup-kuncup damai yang
segera mekar bila seorang anak lelaki
tengadah menghujamkan hati kepada semesta
(Solo, 2017)
Sinis
kata-kata itu damai
kalau ada yang sinis
tentu hanya tafsiranku
(Solo, 2017)
Muntah Puisi
seorang gadis masyuk menyalami
berlembar-lembar puisi yang sama sekali
tak ia ngerti
laju kakinya ke laut dan ia temui
deru ombak membacakannya puisi
berbalik ia ke pekarangan rumah dan ia temui
bunga kamboja sedang mekar-mekarnya
meliuk bunga-bunga itu dihempas angin damai
berjatuhanlah serbuk-serbuk puisi
di dada benang sari
(Solo, 2017)
Rizka Nur Laily Muallifa
Anggota diskusi kecil. Senang bertualang dengan damai dan berkawan dengan tumbuh-tumbuhan.
Bisa diajak berkawan lewat muallifa13@gmail.com