Jelang Libur Sekolah, Pelajar Padati Keraton

Solo – Meski libur akhir semester baru dimulai pekan depan, jumlah kunjungan pelajar ke Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat mulai tinggi. “Pengunjung paling banyak dari kalangan sis sekolah dasar (SD). Dalam sehari bisa kedatangan empat sampai lima rombongan, atau sekitar 300-an orang termasuk guru pendamping,” ujar Ambar Mulya Sari (24) penjual tiket di loket Kantor Museum dan Pariwisata, Museum Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Kamis (21/6). Menurutnya, jumlah ini meningkatkan jumlah kunjungan total ke keraton dibandingkan minggu-minggu sebelumnya yang hanya mencapai 75-100 orang per hari. “Bisa dibilang, satu minggu ini kunjungan lebih didominasi pelajar. Para guru memanfaatkan masa jeda sebelum penerimaan rapor untuk melakukan study tour,” imbuhnya.

Ambar memperkirakan kondisi ini akan bertahan hingga akhir Juli mendatang saat masa libur sekolah dasar maupun menengah berakhir. “Sementara puncak kunjungan pelajar akan sama seperti tahun-tahun sebelumnya, yakni dua minggu terakhir sebelum masa libur sekolah selesai,” terangnya.

Keadaan serupa juga diakui oleh Benny Astuti (41), penjual tiket di loket Kamandungan, Museum Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Meski jumlah tiket yang terjual tidak sebanyak pada loket Kantor Museum dan Pariwisata, ia melihat kecenderungan pengunjung dalam beberapa hari terakhir lebih banyak didominasi rombongan pelajar. “Kalau tidak rombongan taman kanak-kanak (TK), ya pelajar SD, minimal ada dua atau tiga rombongan sehari,” katanya. Hal ini dirasakannya sebagai keuntungan tersendiri karena pada minggu-minggu sebelumnya kunjungan ke keraton sepi.

Mekipun demikian, menurut Benny jumlah kunjungan oleh pelajar ini masih kalah jauh dibandingkan dengan dekade 90-an. “Dulu, tiap menjelang atau libur sekolah bisa sampai dua 500-an orang perhari, pelajar sangat antusias berkunjung kemari. Sekarang karena sudah ada internet dan mal mungkin mereka jadi berpindah kegemaran,” imbuhnya. Diakui Benny, dari pihak pengelola keraton memang belum pernah memberikan fasilitas khusus untuk menarik kembali minat kunjungan pelajar maupun mahasiswa. “Pelajar masih disamakan dengan pengunjung lainnya, sementara ini hanya tersedia tour guide sebagai pemandu wisatawan, baik domestik dan mancanegara,” katanya.

Saat ditanya mengenai kemungkinan penyediaan fasilitas untuk pelajar, Benny enggan memberikan keterangan lebih lanjut. “Saya tidak berwenang untuk memberikan keterangan,” ujarnya. (dira)