Harapanku, Teruna Indonesia

oleh: Citra Anastasia

 

Terlampau lama kita terninabobokkan

Terlena dalam ayunan sangkala penjarahan

Penjarahan integritas yang berkesinambungan

Mematikan kepribadian bangsa perlahan

 

Kebakiran ide adalah adi citanya

Kuat serta penuh gelora adalah raganya

Loyalitas dan totalitas adalah komitmennya

Ya, itulah generasi teruna

 

Namun,sang global telah berputar arah

Perjuangan seakan bertepuk sebelah tangan

Keinginan duniawi yang merubah

Kejujuran, kebangkitan, seakan berpindah tangan

 

Di mana lagi sang pengendali diri?

Ketika korupsi, kolusi, nepotisme, hingga krisis moral kerah putih berdasi telah merajai

Tawuran pelajar, trafficking, seks, narkotika, semakin silih mewarnai

Drama politik menjadi sorotan dan tontonan, bukan tuntunan

Kata belajar hingga birokrasi sudah tidak dihargai

Degradasi moral menyupremasi

 

Khalayak meriuh-rendah

Siapa si dalang intelektual?

Semua seakan terdiam membuncah

Banyak memangku enigma yang janggal

 

Mereka, para awam turut bicara

Sang penerus bangsa, kenapa engkau tega menodai budi negara?

Engkau, pemimpin-pemimpin negeri tercinta

Begitu rapuh, repih, reputkah pikirmu memaknai rintihan jiwa kita?

 

Ketika barung-barung religi telah didirikan

Berharap menjadi benteng pertahanan moral

Namun banyak kaum yang tak memperdulikan

Hanya dianggap sebagai tempat terlampau formal

 

 

 

Harapanku…

Tanggung jawab adhep kuripan pribadi lan masyarakat

Laksana pribadi yang terhormat

Aja dadi gembelengan

Penerus bangsa yang tak berakal nian

Telinga enggan mengindah petuah kebajikan

Mulut tak lagi bertutur keazizan

 

Harapanku, pemuda berida..

Andhap penggalih lebet jiwa

Mboten gampil goyah lebet panyalira

Menanam jujur dan rendah hati dalam jiwa

Tetap pendirian menegakkan benteng moral bangsa