Puisi-puisi Rizka Nur Laily Muallifa
Jitapsara
/I/
payung-payung dibentangkan
sebab kenangan menggantung di dahan awan
/II/
pontang-panting menimang duka
cuka mengerjap membersamai luka
/III/
masih hendak kau buru napakawaca?
sementara ialah kresna
telah kau lesap bayangnya
ia lesat
ialah baladewa
Yang Dihilangkan Namanya
gosok gesek belati di ufuk ungu
tafsiranmu paripurna
masa lalu musti dihilangkan namanya
di balik jenggala
bersaksilah ia
“bukankah aku bukan srigala yang hendak menikammu?”
Penjara Kesucian
: qistia
seorang kawan menggebu meyakini
belum benar-benar beragama
siapapun yang menggunakan atribut keagamaan
sebelum bertemu kesimpulan itu
ia melahap buku-buku ketuhanan
helai kebatinan seorang sufi
lantas terayun-ayun
oleh angin pelan yang amat rendah hati
mengistirahkannya pada
daun-daun tanaman sidharta, yesus, maria, muhammad, yusuf, musa, nuh, ibrahim
Rizka Nur Laily Muallifa
Anggota diskusi kecil, petualang jalang dan pekebun di @menghijau