Tradisi Membaca Buku Kita

Dewasa ini membaca dikalangan masyarakat Indonesia khususnya mahasiswa sangatlah rendah. Didukung dengan kemajuan teknologi yang semakin mempermudah manusia justru kini membuat manusia bergantung pada teknologi tersebut. Contohnya saja saat mengerjakan tugas, para pelajar cenderung memakai teknologi interner seperti google untuk mencari jawaban dari tugas mereka. Pertanyaannya adalah bagaimana cara agar membaca menjadi budaya di masyarakat kita khususnya para mahasiswa? Mari kita diskusikan!

Menyadari bahwa budaya literasi di kalangan mahasiswa Indonesia masih sangat lemah, untuk memperbaiki hal tersebut alangkah baiknya kalau kita memehami dahulu apa arti budaya itu bagi kita? Budaya adalah kebiasaan yang dilakukan oleh manusia setelah manusia itu belajar. Membudayakan membaca dapat berarti juga belajar untuk ‘membaca’, membaca yang dimaksud disini ialah membaca sebuah buku atau literatur tertentu, buka membaca dalam artian ‘membaca’ yang luas. Contohnya membaca dalam artian ‘membaca’ tanda-tanda alam seperti yang dilakukan oleh nenek moyang kita terdahulu. Sedangkah arti membaca dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah melihat atau mengamati apa yang tertulis, jadi kita dapat mengatakan kalau kita membaca adalah disaat kita melihat atau memahami sesuatu yang tertulis seperti buku, surat dan lainnya.

Dijaman globalisasi ini, manusia cenderung lebih menyukai hal yang praktis dan cepat. Teknologi yang maju juga sangat mendukung kecenderungan manusia kepada kepraktisan teknologi, hal ini juga mengakibatkan turunnya antusias mahasiswa terhadap buku. Walaupun proses produksi dan distribusi buku jauh lebih lama dibandingkan dengan e-book dan artikel-artikel yang dimuat lewat internet, namun buku masih memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan internet. Mulai dari keabsahan informasi yang diberikan, buku memiliki kadar keabsahan yang lebih besar dibandingkan dengan informasi lewat internet karena melewati waktu produksi dan seleksi yang lama itulah informasi yang diberikan jauh lebih berkualitas baik dari segi keabsahan, tata bahasa dan layoutnya. Dengan membaca buku sendiri juga dapat mengembangkan daya imajinasi dan pola pikir kita, karena dengan membaca hampir semua indera yang kita punya terpakai dengan efisien.

Membudayakan membaca buku sendiri tidaklah mudah, untuk memulainya haruslah memiliki niat yang sungguh-sungguh untuk membaca bukan hanya sekedar membaca karena tuntutan tugas saja. Dalam membaca buku pun kita tidak boleh langsung percaya dengan apa yang ada dalam buku itu, kita harus membaca buku-buku lain sebagai acuan informasi lain, jadi kita dapat memilah mana yang benar dan mana yang salah. Tapi pada akhirnya pun dikembalikan lagi kepada individu itu masing-masing.

“Kita sebagai mahasiswa mau tidak mau harus membaca, walaupun tidak sebanyak membacanya orang yang gemar membaca”