Sebulan Berjalan, Denda Perpustakaan Raup Delapan Juta

lpmkentingan.com–Kebijakan pemberlakuan tarif denda keterlambatan pengembalian buku Rp5.000,00 per hari di Perpustakaan Pusat Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta telah berjalan satu bulan lamanya. Selama itu pula, denda terkumpul telah mencapai angka Rp8.000.000,00. “Pemasukan denda ada sekitar delapan juta, jumlahnya nggak jauh beda dengan bulan kemarin (sebelum tarif denda perpustakaan yang baru). Kami tidak boleh mengelola uang, semua uang di rekening rektor,” kata Kepala UPT Perpustakaan UNS, Muhammad Rohmadi saat ditemui lpmkentingan.com, Jumat (04/12) pagi di kantornya.

Pemberlakuan tarif denda baru tersebut sebenarnya merupakan implementasi dari Surat Keputusan Rektor No.88/H27/PP/2011 yang semestinya sudah berlaku sejak empat tahun silam. Sejak terbitnya SK tersebut, hanya Fakultas Teknik yang langsung menerapkannya, sedangkan perpustakaan pusat dan sembilan fakultas lainnya belum (mengiplementasikan SK tersebut). “Denda ini sesuai dengan SK Rektor No.88 tahun 2011, kita (sebenarnya) memberlakukan SK tersebut, bukan menaikkan (denda perpustakaan, red),” imbuhnya.

Rohmadi juga mengungkapkan sosialisasi telah dilakukan secara massive dan masih terus berlanjut. Denda yang terkumpul nantinya pun akan disetorkan ke rekening rektor dan masuk ke dana umum. “Apabila perpustakaan membutuhkan dana untuk kegiatan maka dapat mengajukan permintaan dana menggunakan proposal,”terang dosen FKIP UNS tersebut.

Selain sebagai bentuk pemberlakuan peraturan yang memang sudah ada, pengubahan besaran denda tersebut juga diharapkan dapat mengedukasi kedisiplinan mahasiswa.

Adapun soal mahasiswa yang menjadi obyek sasaran kebijakan, dia melihat tak ada masalah yang berarti dari kebijakan tersebut. “Secara prinsip tidak ada kendala, belum ada yang menyatakan keberatan secara langsung, hanya melalui sirkulasi dan sebatas bertanya mengapa naik,”pungkasnya.

Selain pemberlakukan tarif denda perpustakaan baru, di 2016 mendatang, bersamaan dengan gedung baru perpustakaan pusat, Rohmadi berencana membuat SMS gateway untuk mengingatkan peminjam tentang batas akhir peminjaman buku. (Fella, Syaumi)