Arulina Firsta

Ruang Dialektik Gugat Arah Riset UNS: Akademik atau Citra?

Surakarta, 22 Juli 2025 — Ruang Dialektik mewadahi diskusi terbuka bertema “Kartu Merah untuk Integrasi Riset UNS” pada pukul 16.00 WIB di Danau UNS. Diskusi ini membahas keresahan mahasiswa terhadap kebijakan riset yang dinilai tidak berpihak pada integritas akademik dan justru memperburuk kualitas penelitian di lingkungan Universitas Sebelas Maret (UNS).

Revaino (Pencetus Ruang Dialektik) menegaskan bahwa diskusi ini diadakan sebagai wadah terbuka untuk berbagai pemikiran dan sudut pandang mahasiswa lintas disiplin. “Ruang Dialektika hadir untuk menyadarkan dan mencerdaskan mahasiswa terhadap isu-isu yang tengah terjadi, termasuk soal arah kebijakan riset UNS,” tuturnya.

Faiz (Presiden BEM UNS) dalam diskusi menyoroti bahwa iklim akademik di Indonesia saat ini cenderung berorientasi pada pencapaian akreditasi dan peringkat internasional seperti QS World University Ranking, alih-alih mendorong kualitas riset jangka panjang.

“Banyak pejabat belum tertarik berinvestasi di dunia pendidikan karena hasilnya bersifat jangka panjang. Isu-isu pragmatis justru lebih sering dipilih karena dapat memberikan dampak instan bagi citra dan elektabilitas,” ujarnya.

Keluhan juga datang dari berbagai fakultas. Perwakilan FMIPA menyampaikan bahwa mahasiswa baru sudah diberikan tugas membuat jurnal meski belum mendapatkan materi seperti metodologi penelitian. Sementara itu, dari FKIP dan FH, disoroti bahwa banyak jurnal saat ini justru kehilangan kualitas karena tekanan untuk publikasi.

Wakil Presiden BEM FEB menambahkan bahwa penurunan kualitas juga disebabkan oleh pola pikir pragmatis mahasiswa dan akademisi. “Banyak mahasiswa masuk kuliah bukan karena ingin riset, tetapi karena orientasi karier dan ingin cepat kerja,” katanya.

Menanggapi diskusi ini, perwakilan Majelis Wali Amanat (MWA) menyebut bahwa Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) merupakan pihak yang bertanggung jawab terhadap urusan riset dan pengabdian. Sedangkan Pihak Ruang Dialektik menyebut bahwa mereka sebenarnya telah mengundang dosen dan akademisi untuk turut hadir memberikan pandangan, namun sebagian besar belum dapat memenuhi undangan tersebut karena alasan tertentu. Hal ini menunjukkan bahwa dialog lintas peran masih perlu diperkuat demi menghadirkan perspektif yang lebih menyeluruh.

Sebagai langkah konkret dari diskusi ini, telah disepakati bahwa akan dilakukan audiensi dengan pihak kampus guna menyampaikan secara langsung keresahan dan tuntutan mahasiswa terkait arah kebijakan riset UNS. Agenda ini direncanakan berlangsung dalam waktu dekat sebagai bentuk lanjutan dari gerakan bersama mahasiswa.

Penulis: Arulina Firsta

Editor: Salma Fitriya Nur Hanifah