Andini Amalia Parameswari/ LPM Kentingan

Pre-Event TKMDII XVII UNS Ajak Mahasiswa Peduli Sampah melalui Tema “Green Synergy: Sustainable Futures”

Surakarta (11/10/2025) — Pre-Event Temu Karya Mahasiswa Desain Interior Indonesia (TKMDII) XVII sukses digelar oleh Mahasiswa Program Studi Desain Interior UNS di Kampus Mesen, UNS pada 10–12 Oktober 2025. ​Pre-Event TKMDII merupakan acara awal dari acara besar yang akan diselenggarakan di Surabaya pada November 2025. Terdapat tiga tema yang diusung dalam acara besar TKMDII, yakni Sustainable, Teknologi, dan Budaya. 

“​Kalau pesan aku pribadi, karena desainer makin lama makin mengesampingkan adanya sampah. Menurutku, mendesain dengan konsep apa pun itu perlu memperhatikan sisi jangka panjangnya termasuk sustainable,” terang Elisabeth Amelia Putri, Ketua Pelaksana Pre-Event TKMDII XVII UNS.

Di sisi lain, acara ini juga menjadi respons terhadap isu lingkungan global atau kebijakan keberlanjutan di kampus. Elisabeth menambahkan, acara TKMDII tahun ini memang sudah memanfaatkan sampah, sehingga dalam pameran banyak dibuat menggunakan sampah yang diambil dari kampus.

“Kami punya drop box gitu. Drop box tersebut isinya sampah plastik dan kertas yang semuanya kami implementasikan di sini. Jadi, memang hasil sampah dari mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) sendiri. Kalau yang nanti buat event besar, kami malah membuat furniture dari sampah,” imbuh Elisabeth usai membuka acara tersebut di Kampus Mesen, UNS.

Tidak hanya menggelar pameran, pre-event ini memiliki berbagai rangkaian acara seperti seminar, workshop, performance, hingga art market. Acara seminar dengan tajuk yang sama dengan tema, Pre-Event TKMDII UNS turut menggandeng Hotel Alila dengan Alila Green Team sebagai narasumber.

Pembicara seminar, Wijayadi selaku Director of Engineering Alila Solo, menjelaskan penerapan konsep Green Building sebagai upaya menjaga keberlanjutan lingkungan dalam industri perhotelan. Menurutnya konsep tersebut, tidak hanya menekankan pada efisiensi energi, tetapi juga pemilihan material dan sistem pengelolaan bangunan yang ramah lingkungan. 

“Yang menjadi green building itu ramah lingkungan. Ada beberapa aspek seperti passive building. Di sana-sini ramah terhadap lingkungan. Materialnya ramah lingkungan,” ujar Wijayadi.

Dalam seminar itu, Wijayadi menambahkan bahwa Hotel Alila mengelola seluruh kegiatan operasional dengan memperhatikan aspek keberlanjutan. Selain itu, tamu hotel juga diajak untuk turut berkontribusi menjaga kelestarian lingkungan.

“Tentu ada. Kami punya program Sahabat Bumi dan sebagainya. Kami juga melakukan survei kepada tamu untuk mengetahui apakah Alila sudah cukup ramah lingkungan,” jelasnya.

Wijayadi menutup pemaparannya dengan pesan agar mahasiswa terus mengembangkan desain yang memperhatikan keberlanjutan. “Pesan saya, tingkatkan desain yang bagus, tapi tetap ramah lingkungan,” katanya.

Salah satu peserta seminar, Fathinah Azmi Karimah, mahasiswi Program Studi Ilmu Komunikasi angkatan 2024, mengaku mendapatkan wawasan baru setelah mengikuti kegiatan tersebut. “Menurut aku keren karena ini new insight buat aku. Aku datang ke sini awalnya buat liputan tugas, tapi ternyata dapat banyak hal baru tentang sustainable energy,” ujarnya.

Fathinah berharap, nilai-nilai keberlanjutan yang disampaikan dalam seminar ini dapat diterapkan juga di lingkungan kampus. “Tadi banyak anak desain interior yang ikut. Semoga dari mahasiswanya bisa menerapkan prinsip keberlanjutan dalam kehidupan sehari-hari atau bisa jadi inovasi juga,” tambahnya.

Dengan berbagai rangkaian acara seperti pameran, seminar, dan workshop, Pre-Event TKMDII XVII UNS diharapkan dapat menjadi wadah bagi mahasiswa untuk memahami pentingnya desain berkelanjutan dan mendorong penerapannya dalam dunia akademik maupun profesional.

 

Penulis: Andini Amalia Parameswari dan Kharisma Pradewi

Editor : Salma Fitriya Nur Hanifah