Yunita Tri Hastuti/ LPM Kentingan

May Day 2025: Buruh Solo Raya Tuntut Kesejahteraan di Balai Kota

Surakarta, 1 Mei 2025 – Balai Kota Surakarta menjadi saksi aksi massa dalam rangka memperingati Hari Buruh Nasional yang diinisiasi oleh BEM Universitas se-Solo Raya. Aksi tersebut berlangsung sejak pukul 15.30 WIB hingga malam hari dan diikuti oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk mahasiswa, partai buruh, serta masyarakat umum.

Para peserta aksi, yang mayoritas berasal dari kalangan mahasiswa dan buruh, menyuarakan tuntutan terkait kesejahteraan, dengan sorotan utama pada rendahnya upah buruh di Jawa Tengah, termasuk di wilayah Solo. 

Eko Supriyanto, Ketua Partai Buruh Sukoharjo, menegaskan pentingnya perlindungan hukum bagi buruh dalam memperjuangkan kenaikan upah. Ia juga menyoroti minimnya peran pemerintah dalam menetapkan upah yang layak. “Kalian boleh kaya, tapi jangan miskinkan kami,” serunya berulang kali.

Ia juga menambahkan, “Terutama di Solo ya, upahe endek banget,” ujarnya dengan logat khas, seraya berharap adanya peningkatan kesejahteraan bagi para buruh di wilayah Surakarta dan sekitarnya.

Ridwan Nur Hidayat, Presiden BEM Universitas Surakarta sekaligus Koordinator Pusat BEM se-Solo Raya, menjelaskan bahwa kehadiran mahasiswa dalam aksi ini bukan sekadar seremoni belaka, melainkan bentuk nyata kepedulian dalam menyuarakan kesulitan yang dialami buruh dan masyarakat akibat kebijakan pemerintah yang dinilai merugikan, terutama terkait rendahnya upah.

Salah satu momen penting dalam aksi tersebut adalah bentuk solidaritas dari Paguyuban Pedagang Sayur Surakarta yang membagikan sayur dan bahan makanan kepada masyarakat sekitar sebagai wujud dukungan terhadap perjuangan buruh. Ilham, salah satu peserta aksi, mengungkapkan bahwa para pedagang sayur juga mengalami kesulitan ekonomi akibat kebijakan yang ada, yang menyebabkan penurunan pendapatan secara signifikan. 

“Sepi, mbak. Wah, dodolane sepi, biasanya sekali jualan itu habis tapi ini ga habis jadi ya dibawa pulang, apalagi kalau sayur kan mudah busuk mbak. Jadinya mau ngga mau kami harus ngurangin kulakan buat jualannya,” keluh Ilham.

Aksi ini juga menghasilkan serangkaian tuntutan, antara lain perbaikan infrastruktur pasar, jalur distribusi yang berpihak pada kesejahteraan petani, serta penghapusan retribusi bagi pedagang sayur. Gerakan buruh dalam peringatan May Day 2025 di Solo menekankan pentingnya perubahan kebijakan ketenagakerjaan yang lebih adil dan progresif, sejalan dengan tuntutan global untuk meningkatkan kondisi kerja dan kesejahteraan buruh.

Nama penulis: Novita Dwi Anggraini dan Ifni Na’imatunnafs

Editor: Rizky Azzahra Amallia