Sejumlah fasilitator mahasiswa baru UNS melakukan komplen terhadap kinerja panitia Simphony of Semar, Sabtu (24/8/2025). Foto oleh: Ilham Nur Arifin.

MABA JADI KORBAN KETIDAKBECUSAN PANITIA SOS PKKMB UNS 2025

Gelaran penutupan PKKMB UNS 2025 Symphony of Semar menyisakan kegaduhan di mana sejumlah mahasiswa baru pingsan karena mengalami dehidrasi setelah mobilisasi masuk ke area venue terhambat, di samping Rektorat UNS pada Sabtu (23/8/2025) malam.

Diketahui maba Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dan Fakultas Teknik tertahan dan belum bisa masuk venue hingga jauh dari waktu Open Gate yang seharusnya sudah dilakukan pukul 17.30 WIB hingga 18.05 WIB.

Poin-poin kegaduhan yang terjadi di Symphony of Semar:

  1. Rundown molor dari waktu asli di mana maba sudah diminta kumpul pada pukul 16.30 WIB tetapi hingga pukul 19.45 WIB terpantau masih ada maba yang belum masuk ke venue sementara di rundown tertulis pukul 18.05 WIB sudah close gate.
  2. Para maba mengalami kebingungan dan mengeluhkan waktu yang tidak efisien karena tidak dapat melakukan salat maghrib.
  3. Proses checking lama dan pelarangan maba membawa air minum mengikuti standar yang biasa dilakukan oleh konser merupakan kesalahan terbesar tanpa persiapan yang matang.
  4. Terjadi penyitaan dan perusakan barang yang dimiliki maba oleh panitia.
  5. Beberapa maba mengalami dehidrasi hingga pingsan karena mobilisasi yang lama membuat suasana semakin tidak kondusif.
  6. Dari pantauan tersedia medis dengan jumlah kurang lebih 20 orang untuk menangani ribuan maba.
  7. Panitia sudah melakukan pemberdayaan SDM dari divisi lain tetapi untuk flow maba BUKAN untuk medis.

Kata Fasilitator Mahasiswa Baru

Fasilitator selaku pendamping mahasiswa baru sempat beradu mulut dengan panitia yang bertugas dalam acara tersebut di area ATM Center UNS.

“Jadi awalnya maba disuruh untuk nunggu lama, karena masuknya per kloter, ternyata pihak (panitia) univ itu nahan, kami fasil marah saat body check,” ungkap salah satu fasilitator dari Fakultas Teknik.

Diketahui bahwa proses body check memakan waktu yang lama dan menuai banyak kontra dari mahasiswa baru karena terjadi perusakan di beberapa barang.

“Gaboleh ada kaca, itu ada kaca tadi dipatahin. Jadi pihak body check, ga memberi opsi untuk ditahan tapi dipatahin ga dibalikin lagi,” tambahnya.

Dari keterangan fasilitator, panitia dinilai tidak sigap dalam menangani acara ini karena terjadi beberapa permasalahan yang seharusnya tidak terjadi.

“Masalahnya lebih ke nggak sigap nggak siap aja untuk acara ini. Dari jam setengah 6 baru masuk jam 8. Nah kita ditahan, yg lain udah masuk semua, pas masuk udah ga dapet tempat, kita ga dijelasin kloter-kloter gimana. Mereka punya HT tapi gatau, kami nggak dikasih rundown,” ungkap fasilitator tersebut.

Kelalaian panitia dalam menangani alur masuk maba membuat mobilisasi masuk ke dalam venue lambat dan mengakibatkan maba kelelahan hingga pingsan.

“Pingsan saat itu maba lagi kecapean, dan pihak medis itu cuma 20 dan itu nggak sigap, tadi aja medis fakul harus turun tangan,” tambah fasilitator Teknik tersebut.

Kata Mahasiswa Baru

Sejumlah mahasiswa mengikuti Simphony of Night PKKMB UNS 2025 di halaman Rektorat UNS, Sabtu (24/8/2025).

Dari hasil wawancara Saluransebelas.com, mahasiswa baru juga merasa kesal atas kinerja panitia pada malam ini.

SAG, mahasiswa baru yang tidak ingin disebut namanya mengungkap merasa kurang nyaman dengan alur yang dibuat panitia.

“Ribet banget mas, ribet pol. Kenapa kita harus ngumpul dulu,” ungkapnya.

Selain itu, ia juga mengeluhkan soal pelarangan membawa tumblr yang dinilai justru menghasilkan banyak sampah.

“Kan kita nggak dikasih konsum, harusnya kita boleh bawa minum tumbler, karena kita kan manusia ya, kita kelaparan. Ini kan sampah-sampah berserakan ya ada banyak plastik ya, karena itu kita kenapa tidak membawa tumbler, karena misal kita bawa kita bisa kurangi sampah yg ada di sini,” jelasnya.

Sempat terjadi cek-cok antara panitia dengan maba yang membuat SAG merasa panitia seharusnya bisa lebih profesional.

Hal tersebut diungkapkan oleh IG dalam wawancara yang sama, “kan tadi sampe sini baris panjang itu panitianya agak marahin kita, kita dibilang jancok, ‘kita juga udah mikir, peh kamu itu wanita kita juga mumet’,” ungkap IG.

Jalannya PKKMB UNS 2025 yang selalu tidak sesuai dengan waktu semestinya sejak hari pertama juga membuat SAG dan IG geram.

“Sama panitianya kurang jelas, harus e nggak usah dibikin ribet. Panitia tu walaupun emosi, baiknya nggak usah dilampiaskan ke maba. Mabanya jangan dikasarin lah walaupun mereka emosi, tapi harus profesional,” tegas SAG.

Kondisi halaman Rektorat UNS usai Simphony of Night PKKMB UNS 2025 terlihat sampah berserakan, Sabtu (24/8/2025).

Klarifikasi Panitia PKKMB UNS 2025

Akun Instagram @generasiuns pada Minggu, 23 Agustus 2025 pukul 22.00, mengunggah video klarifikasi terkait kasus yang belakangan terjadi dalam rangkaian PKKMB UNS 2025. Sebanyak sepuluh orang yang diduga merupakan panitia PKKMB UNS 2025 memberikan pernyataan. Berikut adalah pertanggungjawaban atas kegaduhan yang terjadi yang meliputi:

  Ketidakprofesionalan dalam beberapa agenda

      Kurangnya transparansi proses perumusan hingga pelaksanaan kegiatan

  Kelalaian penyambutan mahasiswa baru

  Meminta maaf sedalam-dalamnya atas apa yang terjadi, jadi refleksi dan evaluasi terbaik untuk PKKMB UNS ke depan yang lebih baik lagi.

Dari seluruh ketidakbecusan yang terjadi akibat buruknya koordinasi antar panitia, mahasiswa baru menjadi pihak yang paling dirugikan.

Momen penutupan masa PKKMB yang seharusnya menggembirakan bagi seluruh mahasiswa baru justru menyisakan pelik bagi beberapa lainnya.

Janji evaluasi panitia tidak bisa mengembalikan kenangan indah mahasiswa baru membuka babak baru di UNS.

 

Penulis: Tim Redaksi LPM Kentingan UNS