Rabu (12/02), KKN 132 Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) sukses menyelenggarakan sosialisasi digital marketing dan pelatihan foto produk dengan gawai pribadi untuk para pengrajin anyaman bambu Desa Pucanganom. Acara ini didukung penuh oleh Kepala Desa Pucanganom, sebagai wujud pemberdayaan Industri Kecil Menengah (IKM) Bambu Mulyo yang merupakan kolektif pengrajin anyaman bambu di daerah Dusun Kepuh, Pucanganom, Wonogiri.
Pelaksanaan program kerja KKN UNS yakni sosialisasi Digital Marketing serta pelatihan foto produk ini juga linear dengan visi SDGs nomor 8, yakni Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi Desa. Sehingga, dalam tujuannya masyarakat Desa Pucanganom dapat independen serta efisien dalam proses memasarkan produk-produk anyaman bambu mereka.
IKM Bambu Mulyo sendiri menjadi wadah pengembangan keterampilan dan kreativitas sekaligus menjadi prospek komoditas masyarakat desa setempat. Paguyuban ini dikepalai oleh Tugur Anjar Setyawan, di bawah pengawasan Sukino, Kepala Desa Pucanganom. Bambu Mulyo terbentuk atas persamaan visi dan latar belakang historis antar para anggotanya perihal produksi anyaman bambu.
Bagi masyarakat Desa Pucanganom sendiri, anyaman bambu merupakan satu produk turun temurun yang diwariskan oleh nenek moyang sejak masa penjajahan hingga pasca reformasi. Anjar menjelaskan bahwa menganyam bambu merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan mayoritas warga Desa Pucanganom untuk mengisi waktu luang maupun mata pencaharian utama.
Lebih lanjut lagi, Anjar menyampaikan bahwa meskipun spirit untuk terus memproduksi anyaman bambu cukup tinggi, tetapi banyak dari warga belum memiliki landasan edukasi maupun fasilitas untuk dapat memasarkan produk-produk mereka.
“Warga sini banyak yang hanya berhenti di produksi Anyaman Bambu saja, Mas. Tahap setelahnya yaitu pemasaran mereka kurang memiliki ketertarikan dalam hal itu,” ujar Anjar.
Berangkat dari hal tersebut kami mengajak M.S.I Fahmi Kusuma sebagai narasumber untuk memberikan edukasi terkait Digital Marketing serta pelatihan foto produk dengan gawai pribadi kepada masyarakat Desa Pucanganom. Fahmi sendiri sudah malang melintang bekerja di industri Digital Marketing dan tengah merintis salah satu Agensi Digital Marketing yang berdomisili di daerah Solo Raya. Dasar ilmu yang dimiliki oleh Fahmi segaris dengan visi yang ingin kami sampaikan kepada para pengrajin anyaman bambu Bambu Mulyo.
“Dari rekan-rekan cukup antusias untuk melaksanakan sosialisasi ini. Harapannya bisa diimplementasikan kedepannya. Meskipun dengan keterbatasan alat, masyarakat dapat terus berupaya dengan menjaga konsistensi dan juga jam terbang dalam memproduksi konten serta foto produk,” tukas Fahmi perihal harapan kepada warga Desa Pucanganom pasca sosialisasi berlangsung.
Penulis: Kelompok KKN 132 UNS
Editor: Rohmah Tri Nosita