Foto: Diaz Nur Afifah

Festival Jenang Solo 2024: Melekat Spiritual 17 Macam Jenang Jadi Simbol HUT Kota Solo

SOLO – Spektakuler “Salam Lengket” memekikkan ingar-bingar bahagianya masyarakat Kota Solo yang hadir dalam Festival Jenang Solo pada Sabtu (17/02), tepatnya pukul 08.00-11.00 WIB di Koridor Ngarsopuro. Festival Jenang ini memperingati Hari Ulang Tahun ke-279 Kota Solo dan juga Mangayubagya Jumenengan K.G.P.A.A. Mangkunegara X.

Yayasan Jenang Indonesia bersama relawan Festival Jenang 2024 menghadirkan ratusan UMKM untuk turut berkontribusi masak besar dan membagikan jenang secara gratis kepada masyarakat. Acara semakin meriah dengan adanya pagelaran seni dan musikal.

Festival Jenang ini dihadiri oleh K.G.P.A.A Mangkunegara X beserta keluarga, Wakil Wali Kota Solo dan jajarannya, Kepala Bank Indonesia, Putra dan Putri Solo serta Putri Indonesia Perwakilan Jawa Tengah 2024. Tamu undangan juga hadir mengenakan baju adat Jawa Tengah lengkap dengan konde dan blangkon.

Dalam salah satu sambutan, Bapak Tunjung selaku dosen Ilmu Sejarah UNS turut hadir menyampaikan tentang makna dan filosofis jenang bagi Kota Solo. Beliau mengatakan bahwa jenang adalah warisan budaya tak benda yang sangat simbolis.

“Dulu, pada tahun 1742, boyongnya Keraton Kartasura ke Surakarta disimbolkan dengan 17 macam jenang. Keraton Mataram Islam Kartasura menangkap satu simbol spiritual religius bahwa simbolisasi angka satu adalah keesaan Tuhan dan tujuh adalah siklus hidup sehingga angka 17 sangat maknawi. Satu dan tujuh juga menjadi hari jadi Kota Solo. Jadi, adanya jenang 17 macam memaknai simbol spiritual tersebut,” ucap Pak Tunjung saat menyampaikan filosofis jenang.

Terdapat 17 macam jenang yaitu: jenang pati, jenang saloko, jenang lahan, jenang koloh, jenang lang, jenang manggul, jenang ngrangrang, jenang grendul, jenang lemu, jenang procot, jenang sengkala, jenang katul, jenang majemukan, jenang timbul, jenang abrit pethak, jenang taming dan jenang warni papat.

“Saya sangat bersyukur dan berbahagia untuk ulang tahun Kota Solo yang ke-279. Saya dapat mencoba jenang sumsum yang sangat enak. Semoga Solo tetap berbahagia dan terus melestarikan budaya salah satunya jenang ini” kata Abel, remaja asal Papua yang menetap di Kota Solo dalam wawancara dengan saluransebelas.com secara terpisah.

 

Penulis: Tiara Nur A’isah

Editor: Aldini Pratiwi