Gambar diambil dari www.mediantt.com/

90 Hari Tenggat Janji, BEM SI Doakan Jokowi

(Agus Tri Utomo)

 

 

Surakarta, saluransebelas.com – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia (SI) wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan demonstrasi di bundaran Gladak pada Rabu, (12/4). Demonstrasi ini dilakukan untuk memeringati 90 hari sejak BEM SI melakukan demonstrasi di depan Istana Negara pada 17 Januari 2017 lalu, tentang kenaikan harga Bahan Bakar Bensin (BBM), tarif listrik , dan tarif STNK-BPKP.

 

Selain BEM SI, aksi ini turut diikuti oleh Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) se-Soloraya. Sebelumnya, demonstrasi ini rencananya digelar di Loji Gandrung, Surakarta. Selain itu mereka juga sempat merencarakan long march  dari Bundaran Gladak sampai ke Loji Gandrung. Namun, rencana itu dibatalkan. “Peserta aksinya enggak cukup banyak kalo mau long march. Ya, akhirnya Cuma di Gladak aja,“ ujar Faith Silmi, salah seorang anggota BEM Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP), saat ditanyai via Whatsapp.

 

Meski dalam Jaringan Komunikasi (Jarkom) yang disebarkan oleh BEM FISIP menyiarkan bahwa demonstrasi ini berupa doa bersama untuk negara dan Presiden Jokowi, namun nyatanya sesi doa bersama hanya dilakukan selama sekira 15 menit saja. Doa bersama dipimpin oleh Abah Ali, tokoh masyarakat daerah Laweyan, Surakarta.

 

Sebelum demonstrasi  usai, Presiden BEM UNS, Wildan Wahyu Nugroho sempat membacakan Sumpah Mahasiswa dan tuntutan kepada Presiden Joko Widodo. Tuntutan tersebut antara lain yakni; meminta pemerintah bertanggung jawab terhadap kekacauan yang dibuat dan mencabut kebijakan serampangan yang menyengsarakan rakyat, meminta KPK untuk menyelesaikan Mega Proyek KTP-el dan pemerintah harus mengembalikan tarif listrik 900VA serta pengembalian hak suara dan jaminan kebebasan berpendapat tiap individu yang jelas keberadaannya dalam kosntitusi.[]