Es inapropiado que juguemos al fútbol en una tierra donde se han perdido 135 vidas sin justicia. Me niego a jugar el partido amistoso contra Indonesia el 19 de Junio.
Artinya apa Bang Messi?
Tidak sepantasnya kita bermain sepak bola di tanah yang mengabaikan 135 nyawa hilang tanpa keadilan. Saya menolak bermain pada laga persahabatan melawan Indonesia pada 19 Juni nanti.
Sampai tulisan ini dirilis, Lionel Messi belum mengeluarkan pernyataan di atas dan mungkin tidak akan.
Ketika FIFA tidak bisa lagi diharapkan untuk mendesak keadilan atas tragedi Kanjuruhan, maka seseorang yang telah menamatkan sepak bola bisa menjadi messias agar publik kembali peduli akan nasib korban tragedi Kanjuruhan.
Putusan Tragedi Kanjuruhan yang Melukai Keadilan
Pengadilan Negeri (PN) Surabaya pada Kamis, 16 Maret 2023, telah menjatuhkan vonis ringan kepada tiga terdakwa dengan hukuman kurungan penjara 1 tahun 6 bulan dan dua orang lainnya dinyatakan bebas.
Putusan tersebut dinilai jauh dari rasa keadilan yang didapat oleh korban dan keluarganya atas nasib malang yang diterima di Malang. Tidak ada keluarga korban yang rela jika nyawa anak, adik, kakak, dan saudaranya hilang tetapi yang disalahkan adalah tangga yang curam, pagar yang terkunci, hingga yang terbaru berdasarkan putusan pengadilan, adalah angin.
Ketua majelis hakim, Abu Achmad Sidqi Amsya menyatakan gas air mata yang ditembakkan para personel Samapta Polres Malang hanya mengarah ke tengah lapangan. Setelahnya, asap tertiup angin yang mengarah ke sisi selatan, tribun Stadion Kanjuruhan. Atas dasar itu mengapa vonis ringan dan bahkan bebas dapat tercipta.
Padahal jika bapak hakim yang terhormat mau meluangkan waktunya tidak lebih setengah jam saja untuk melihat salah satu liputan tragedi Kanjuruhan, khususnya Buka Mata Investigasi Visual Peristiwa Kanjuruhan dari Narasi, pasti bapak akan mengurungkan niat untuk menyalahkan angin. Sayangnya, sinyal internet bapak hakim ikut hilang tertiup angin.
Mendengar keputusan tersebut, keluarga korban kembali berduka untuk kedua kalinya. Hukuman ringan yang dijatuhkan kepada terdakwa tidaklah berpihak kepada korban. Komnas HAM dalam hal ini sangat menyayangkan keputusan vonis ringan dan bebas terhadap pelaku tragedi kanjuruhan.
Laga Persahabatan yang Tidak Perlu
Melalui akun media sosial resmi PSSI, Timnas Indonesia, peraih medali emas SEA Games 2023 Kamboja, akan berhadapan dengan Timnas Argentina, juara FIFA World Cup 2022 Qatar, pada 19 Juni 2023 nanti di Stadion Utama Gelora Bung Karno dalam sebuah laga persahabatan.
Ketika hal tersebut baru rumor, banyak reaksi lucu dari warganet. Kapan lagi lihat Lionel Messi ditekel Asnawi? Siap-siap aja Licha diobok-obok Marselino. Tidak sabar lihat De Paul ribut di lapangan sama pemain Indonesia. Dan sebagainya.
Tentu, kalimat-kalimat di atas hanya gurauan semata karena level permainan kedua kesebelasan sangatlah jauh bagai bumi dan langit. Indonesia saat ini masih menempati ranking FIFA ke-149, Sementara lawannya di tanggal 19 Juni nanti menjadi pemuncak ranking FIFA. Argentina mau menyambangi Indonesia karena PSSI mampu membayar match fee beserta akomodasi Timnas Argentina yang tidaklah murah. Jadi murni karena urusan bisnis saja mereka datang kesini.
Mendatangkan Argentina merupakan salah satu program dari kepengurusan PSSI dibawah kepemimpinan Erick Thohir (ET) yang baru saja dilantik pada 26 Mei 2023. Banyak yang mengkritik bahwa laga uji coba seperti ini seharusnya tidak perlu dilaksanakan karena dana yang digunakan bisa dialihkan untuk pembinaan kompetisi kelompok umur ataupun program yang bermanfaat lainnya.
Tak sedikit pula yang lebih menantikan penyelesaian tragedi Kanjuruhan yang di mana korban belum mendapat keadilan setimpal. Sayangnya kepengurusan berganti tetapi kepedulian PSSI terhadap tragedi Kanjuruhan tetap tidak ada. Belum ada upaya serius dari PSSI untuk menyelesaikan kasus tersebut. Seakan-akan kita dibuat lupa oleh peristiwa tersebut dengan adanya laga persahabatan ini.
Selain itu, laga ini kuat dengan unsur ajang ketua umum PSSI menaikkan popularitasnya demi kepentingan Pemilu 2024. Lihat saja pada postingan pengumuman laga persahabatan Indonesia vs Argentina di akun instagram resmi PSSI. Postingan tersebut adalah postingan kolaborasi dengan akun instagram pribadi ET. Memangnya beliau ikut menyumbang berapa dengan uang pribadinya? Sampai-sampai postingan program Timnas Indonesia harus masuk feed instagram pribadi beliau.
Tak Seharusnya Dewa Sepak Bola Mengotori Kakinya
Lionel Messi sebagai salah satu pemain sepak bola terbaik bisa bersuara atas tragedi Kanjuruhan. Semua media pasti akan mengutip pernyataannya dan membuat publik kembali sadar atas tragedi Kanjuruhan.
Tidak ada kebanggaan pula bagi Messi jika menang atas Timnas Indonesia. Lionel Messi tidak perlu mengotori kakinya untuk bermain di tanah yang 135 nyawa hilang karena sepak bola tanpa ditegakkannya keadilan.
Bangsa ini baru saja dibuat lupa akan tragedi Kanjuruhan dengan sabetan medali emas SEA Games cabang sepak bola. Jangan sampai bangsa yang terkenal pelupa dan pemaaf kembali terbuai dengan adanya laga persahabatan Indonesia melawan Argentina.
Bang Messi, Anda punya kuasa dan pilihan untuk tidak bermain di Indonesia sambil mengingatkan kepada dunia akan tragedi Kanjuruhan. Lagi pula, tim Anda akan tetap menang tanpa Anda. Saya yakin jumlah tendangan yang tim Anda terima akan lebih sedikit dibanding dengan ajakan foto dan undangan makan dari para pejabat untuk mendulang suara di tahun depan.
Bang Messi! Anda hebat dan semua orang mengetahuinya. Namun, lebih hebat lagi jika kalimat pertama tulisan ini Anda ucapkan di depan media.
Penulis : Bagaskoro
Editor: Revy Anestesia Sulistyo