Acara AMT (Achievement Motivation Training) dan apresiasi yang sedianya menjadi acara pamungkas dari rangkaian penyambutan mahasiswa baru FMIPA 2023 batal dilaksanakan. Hal tersebut diumumkan oleh akun ofisial Instagram PKKMB FMIPA UNS @pkkmbfmipauns melalui fitur Instastory pada malam sebelum acara (23/8). Instastory tersebut berisi permohonan maaf atas pembatalan acara yang seharusnya dilaksanakan pada Kamis (24/8) sebagai ajang selebrasi mahasiswa baru Fakultas MIPA.
View this post on Instagram
Pembatalan tersebut kemudian dikuatkan dengan dikeluarkannya Surat Pernyataan Nomor 319/UN27.09.4/KM/2023 oleh panitia PKKMB FMIPA UNS 2023 pada Kamis (24/8) siang.
Bersama agenda AMT, direncanakan pula rangkaian acara lain, seperti aksi pemasangan vertical garden, penampilan seni dari mahasiswa baru, flashmob bersama keluarga FMIPA, dan parade ormawa. Namun, acara tersebut terpaksa dibatalkan menyusul dari mencuatnya dugaan penganiayaan oleh tenaga pendidik terhadap salah satu mahasiswa di lingkungan kampus FMIPA.
“Acara ini sebenarnya diadakan sepenuhnya untuk senang-senang (selebrasi untuk mahasiswa baru -red), tetapi tidak mungkin kami tetap melanjutkan acara, sementara teman kami diduga menerima kekerasan dari tenaga pendidik,” ungkap Haydar Ally, Ketua PKKMB FMIPA 2023, yang ditemui saluransebelas.com pada Kamis (24/8).
Sebelumnya diketahui, pada Rabu petang (23/8), salah seorang mahasiswa FMIPA angkatan 2020, M. Khoirul Umam, diduga menerima kekerasan dan ancaman pembunuhan dari tenaga pendidik di lingkungan FMIPA UNS. Kejadian tersebut berimbas pada acara terakhir yang disusun oleh panitia penyambutan mahasiswa baru.
Pembatalan tersebut diputuskan setelah panitia melakukan koordinasi dengan Wakil Dekan I FMIPA UNS. Haydar mengungkapkan, sampai sebelum kejadian (penganiayaan -red), acara masih terjadwal sesuai rencana. Hingga pada akhirnya, setelah kejadian Haydar diberitahu oleh wakil dekan untuk membatasi massa yang berpartisipasi pada acara tersebut. Dengan adanya kebijakan tersebut, panitia akhirnya memutuskan untuk menarik diri. “Ada ketakutan-ketakutan juga dari kami kalau-kalau represi tersebut terulang kembali.” ujar Haydar.
Kerugian-Kerugian
Menaksir dari jumlah kerugian yang ditanggung panitia atas pembatalan acara ini, Haydar mengungkapkan angkanya bisa mencapai 20 juta lebih. “Tadi malam panggung sudah loading, sponsor dan tenant juga masih bekerja sama sampai hari ini. Pembicara untuk AMT juga terpaksa kami batalkan.”
Tidak hanya itu, kerugian juga dialami oleh mahasiswa baru karena acara AMT merupakan agenda yang menjadi salah satu syarat kelulusan kelak. Selanjutnya, panitia sedang dalam proses penyusunan informasi yang terstruktur untuk selanjutnya disebarkan kepada mahasiswa baru. Harapannya informasi tersebut dapat menjelaskan secara terang tentang apa yang terjadi di balik pembatalan ini.
Sementara itu, ketika ditanya mengenai kelanjutan agenda yang dibatalkan, Haydar mengaku belum memikirkan pengganti acara karena masih berfokus pada penyelesaian dampak dari pembatalan. “Kami masih fokus penyelesaian urusan dengan vendor, tenant, dan sponsor yang terdampak karena pembatalan ini,” tandas Haydar.
Penulis: Mardhiah N. Lathifah
Editor: Diah Puspaningrum