
Selasa (11/12/2012), Teater Arena Taman Budaya Jawa Tengah Surakarta dipadati oleh orang-orang yang akan menonton pertunjukan dari Teater Gadhang. Kelompok Teater yang berasal dari Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret ini akan memainkan lakon yang diberi judul Festival Topeng. Pagelaran ini didukung sekitar 30-an pemain yang hampir kesemuanya mengenakan make up seperti layaknya topeng.
Acara yang dimulai pukul 19.30 WIB ini mengisahkan tentang kekacauan yang terjadi perihal Festival topeng di Desa Masokambang. Masalah dimulai ketika Mbah Joyo, sang raja festival memutuskan untuk berhenti memakai topeng dan menyatakan bahwa topengnya sekarang adalah wajahnya sendiri. Topeng di dalam pertunjukan ini menyimbolkan kemunafikan diri yang suka menutupi keburukan dengan kebaikan di depan orang lain. Cerita karya Budi Ros ini bermaksud agar penonton sadar untuk tidak memakai “Topeng” kembali setelah melihat pertunjukan ini.
Pertunjukan arahan sutradara Wastu San ini berhasil menarik perhatian penonton yang nampak terhibur sepanjang pertunjukan berlangsung. Musik pengiring dan tata lampu yang pas membuat pertunjukan ini semakin berkesan. Amelia, salah seorang penonton pertunjukan Festival topeng mengaku puas melihat pertunjukan ini. “Pertunjukannya menarik. Saya sangat terhibur, dalam adegan-adegannya diselingi juga dengan komedi sehingga membuat penonton merasa tidak bosan”, ungkap Amelia. (Dewi)