Surakarta (14/10) – Usai mendapatkan juara dalam kategori kehandalan pada kejuaraan Indonesia Energy Marathon Challenge 2014 di Surabaya, Oktober lalu, tim Bengawan yang merupakan tim mobil listrik UNS terus melakukan persiapan guna mengikuti kejuaraan Shell Eco Marathon Asia 2015 di Manila, Filipina, Februari mendatang.
Untuk mengikuti ajang internasional pada Februari di Filipina tersebut, tim Bengawan pun banyak melakukan pembenahan untuk menyempurnakan produknya. Pembenahan tersebut lebih difokuskan pada pengurangan bobot total mobil. “Kami berencana mengurangi berat mobil hingga menjadi kurang dari 50 kg,” ujar driver tim Bengawan, Dicky. Melalui pengurangan bobot tersebut, diharapkan kecepatan mobil akan meningkat. Dari sebelumnya 40-50 km/jam menjadi 60 km/jam.
Dengan sumber energi motor listrik berdaya 500 watt, diperlukan waktu 5 sampai 7 jam untuk merecharge. Sementara body mobil sendiri terbuat dari kombinasi fiber clod, karbon, dan sterofoam.
Untuk membuat satu mobil listrik memerlukan dana yang tidak sedikit. Satu mobil bisa memakan dana lebih dari 30 juta. “Untuk dana kami dapat dari pihak kampus, sponsor, dan donasi dari keluarga mahasiswa teknik,” jelas manajer tim, Olif.
Tim Bengawan sendiri mulai dibentuk tahun 2011. Saat, ini tim yang beranggotakan Dicky, Agung, Yusta, Oki, Makhiyas, Olif, dan Kemas ini menjadi andalan UNS untuk meraih prestasi di tingkat nasional maupun internasional. “Kelebihan dari tim Bengawan dibandingkan dengan tim yang lain yaitu pada regenerasi anggota yang baik. Kalau universitas lain itu rata-rata yang ikut mahasiswa-mahasiswa lama,” tambah Dicky.
Selain mobil listrik, tim Bengawan juga tengah mempersiapkan mobil urban diesel untuk kompetisi yang sama. 20-30 tim akan mewakili Indonesia dalam kejuaraan tersebut. Dengan waktu persiapan tersisa sekitar empat bulan, tim Bengawan diharapkan akan mampu berbicara banyak di Manila. “Kami sangat berharap bisa naik podium di Manila,” ujar Dicky. (Iham, Satya)