Taste Buds, Buku yang Akan Mengaduk-aduk Perasaan Anda!

Taste Buds

Judul Buku : Taste Buds

Pengarang : Yunus Kuntawi Aji dan Kinsia Eyusa Merry

Penerbit : Wahyu Media

Tahun : Cetakan pertama, 2012

Tebal : xviii + 170 halaman

Bagi Anda pengguna tumblr, pasti tidak asing dengan nama Yunus Kuntawi Aji. “Mbah” tumblr Indonesia yang beralamat di www.kuntawiaji.tumblr.com ini telah dikunjungi ribuan pengunjung tiap harinya dengan post-post yang selalu mengena di hati para pembacanya. Lantas, bagaimana jika ia menuliskan sebuah buku?

Buku itu berjudul Taste Buds merupakan buku yang dikarang oleh 2 Penulis yakni kolaborasi antara Kuntawi Aji dan Kinsia Eyusa Merry, yang tinggal di 2 Kota yaitu Jakarta dan Kuala Lumpur, dan berisi 22 Cerita. Seperti judulnya, taste buds atau indera perasa, buku ini akan mengaduk-aduk perasaan Anda!

Cerita pertama yang akan menyambut Anda dalam buku ini berjudul Headline. Headline bercerita mengenai seorang wartawan kriminal dengan karir cemerlang bernama Radityo Sastroasmoro. Ia hanya tinggal dengan anak semata wayangnya dan telah bercerai dengan istrinya. Ia memiliki “peta” tersendiri untuk mengetahui kasus pembunuhan dengan cepat, lebih cepat dari siapapun juga.

“Tugasku sebagai wartawan adalah meliput kasus pembunuhan, bukan menolong korban”

Suatu hari, anak Radityo mengalami demam tinggi yang kemudian diketahui bahwa ia menderita karsinoma di kepalanya. Pengobatan membutuhkan uang ratusan juta. Hal ini membuat Radityo bingung karena ia bukan orang kaya dan bukan pula orang yang suka menabung. Kebingungan ini berpengaruh pada karirnya. Tak ada berita kriminal, tak ada headline tercipta, petanya sudah hilang entah kemana. Hingga pada akhirnya atasannya menjanjikan kenaikan jabatan dan uang tambahan yang sangat besar apabila ia bisa mencetak berita yang akan menjadi headline lagi. Semangatnya menggelora. Lalu kemudian ia benar-benar mencetak headline! Seorang anak yang harus diam melihat ayahnya secara sengaja menyerahkan diri direnggut malaikat pencabut nyawa demi kesembuhannya. Sebuah peristiwa pilu yang akan selalu diingat anak tersebut selama hidupnya.

Sedangkan Pasangan yang Sempurna akan membuat anda galau setengah mati. Sebuah cinta tak terkata. “Aku masih belum bisa menerima bahwa aku hadir di pernikahanmu sebagai undangan, bukan mempelai. Hatiku sakit. Salahku, tidak berani mengungkapkan perasaanku padamu saat kita pertama kali bertemu, jauh sebelum saat kamu mengabari ingin menikah dengan Alano. Salahku, hatiku tidak bisa lancar berbicara selancar lisanku….. ” (hlm. 33)

Bertanya menyatakan sebuah pertanyaan yang sering muncul oleh seorang wanita yang merajut hubungan dengan laki-laki. “Kadang aku juga mempertanyakan, kenapa aku masih mempertahankan”. Laki-laki yang tidak mengerti, yang datar-datar saja, yang tidak pernah memperlakukan istimewa. Tidak tahukah ia, bahwa wanita sesekali ingin dihadiahi seikat bunga? Bila anda seorang wanita, Anda akan hanyut dalam cerita ini.

Perpisahan merupakan sebuah prosa pendek yang berani menampilkan makna sebuah perpisahan dari sudut pandang lain. “Padahal, justru sensasi-sensasi dari pedihnya perpisahan itulah yang sangat kita cari-cari, sangat kita nikmati, tanpa disangkal juga disesali…” (hlm. 78)

Kisah mengenai Dabria Clarina seorang nenek yang sangat bahagia menanti kelahiran cucunya yang sudah lama diinginkan kehadirannya. Segala persiapan berupa baju-baju yang dirajutnya untuk calon malaikat kecilnya. Dan apa yang tidak lebih menyakitkan bagi seorang nenek yang kehilangan cucunya tepat di hari kelahiran yang telah dinantikan?

Masih ada tujuh belas topik lainnya dari berbagai masalah dari pahit manis hubungan dua insan, keluarga, hati Anda akan merasa iri terhadap ketulusan hati seorang anak kecil yang polos yang belum kenal materialisme, dan krisis sosial yang akrab dengan kehidupan kita saat ini. Anda akan ikut tersayat, merasa miris, kemudian dilambungkan rasa gembira, dan direnggut senyum di akhir cerita cerita. Kalau boleh saya berkomentar dengan bahasa informal, satu kata yang bisa mendiskripsikan buku ini:  Jleb!

Yunus Kuntawi Aji menceritakan dengan topik yang lebih beragam dengan pembahasan yang cerdas, unsur misterius yang mengundang tanya ada dicerita dengan judul Percayalah, Cerita Ini Pun Sebuah Karya Fiksi! dan ia banyak memberikan beberapa surprize di ending cerita. Sedangkan Kinsia lebih berfokus pada cerita-cerita ringan yang akrab dengan kehidupan sehari-hari, dan membawa pembaca untuk merasakan emosi-emosi dengan mencocokan dengan kisah pribadi. Buku ini memang bukan buku tebal, namun tebal akan makna. Banyak sekali makna yang bisa dipetik dari narasi-narasi pendek tersebut.

Buku ini cocok untuk kaum muda yang saat ini mudah memproklamasikan kata galau. Buku ini bukan hanya mengajak kita hanyut dalam perasaan emosi tertentu dan menjadi galau namun bagaimana memaknai dan menghadapinya. Sedangkan untuk para penggiat tumblr yang gemar mampir ke kuntawiaji.tumblr.com rasanya tidak berlebihan jika saya mengatakan ini adalah buku wajib yang perlu Anda baca! (Hesti)