Mahasiswa Ekonomi Pecinta Alam (MEPA) UNS bersama warga RT 1/RW 6, Kelurahan Papahan, Kabupaten Karanganyar, tengah melakukan pemilahan dan penimbangan sampah, Sabtu (20/8).

Sinergi Wujudkan Bank Sampah

(Satya Adhi)

Karanganyar, saluransebelas.com – Mahasiswa Ekonomi Pencinta Alam (MEPA) UNS berkerja sama dengan masyarakat setempat, menjalankan program bank sampah di Kelurahan Papahan, Kabupaten Karanganyar. Melibatkan lima RT dari dua RW, program ini telah dilaksanakan sejak Juni lalu.

Rohmad Sapto Utomo selaku panitia kegiatan menyatakan, Kelurahan Papahan dipilih berdasarkan beberapa pertimbangan. “Pertama dari volume sampah, di sini cukup banyak. Lalu sini juga termasuk pemukiman padat penduduk. Selain itu, sebelumnya pemerintah setempat sudah mencanangkan program ini [bank sampah]. Tapi belum sampai ke masyarakat,” ujarnya ketika ditemui saat proses pemilahan sampah, Sabtu (20/8).

Penyadaran akan pentingnya pemilahan sampah menjadi poin utama yang ingin dicapai dalam program ini. Usai warga memilah sampah menjadi empat kategori – kertas, plastik kaca, dan besi – sampah dikumpulkan ke bank sampah setiap dua minggu sekali. Sampah-sampah ditimbang. Disetorkan ke pengepul. Lalu uang dari pengepul diserahkan ke koordinator tiap RT. Setiap pengumpulan, satu RT bisa mencapai volume 100 kg. “Kemarin setelah lebaran malah ada yang sampai dapat Rp 400.000,00,” terang Sapto.

Sri Wulandari (38), warga RT 1 / RW 6 mengaku antusias dengan program ini. “Sebelum ada program ini, dua hari tempat sampah sudah penuh. Setelah ada bank sampah, volume sampah jadi berkurang,” katanya. Ia juga mengatakan, warga setempat menjadi lebih sadar akan pentingnya pemilahan sampah. “Dulu memang sudah ada yang dipilah sendiri. Tapi lepas itu dikasih ke pemulung,” tambahnya.

Berharap Lebih Mandiri

Penutupan program ini akan dilaksanakan Sabtu (21/8) malam. “Ya, kami maunya [bank sampah] lanjut terus setelah ini,” ujar Sri Wulandari. Ia juga telah mengikuti pelatihan pengolahan sampah di Malang beberapa waktu lalu.

Meski secara resmi akan berakhir, MEPA UNS akan terus melakukan pendampingan meski tidak seintensif sebelumnya. “Biar warga juga lebih mandiri,” tambah Sapto. MEPA UNS juga akan mengadakan pelatihan membuat kerajinan dari sampah untuk warga. Di Kelurahan Papahan sendiri, bank sampah MEPA UNS adalah satu-satunya bank sampah yang ada. Pada Minggu (21/8) pagi, juga akan digelar pengobatan gratis untuk warga sekitar yang bekerja sama dengan Poliklinik Kesehatan Desa. Program sinergi mahasiswa dan masyarakat semacam ini perlu ditularkan ke daerah-daerah lain.[]

(Foto: Satya Adhi/LPM Kentingan)