Tukang Puisi
Pikiran ngelantur
Imajinasi udzur
Jemari nganggur
Lalu kertas mabur
Healah, gitu kok katanya mau jadi tukang puisi
yang bangun pagi lalu berpuisi
sampai menjelang pagi (lagi)
Ialah Puisi
Ialah puisi
Yang membuatku termenung, murung
Sesekali menyulut emosi berfrekuensi tinggi
Ialah puisi
Yang membuatku tertawa geli
Sesekali gila sendiri
Ialah puisi
Yang setiap saat ingin kunikmati
tentu sendiri
Sebab kita tak kunjung berani mengakui
bahwa dalam berpuisi, kita sama-sama kiri
Pagi, Kopi, Puisi
Selamat pagi
Selamat minum kopi
dan berpuisi
Berpuisi Seorang Diri
Apa kabar penikmat kopi?
Kala hitam masih setia menemani
Kurasa lebih baik menyendiri
Memaksakan diri berpuisi
seorang diri
Sembari menantimu merampungkan skripsi
Lalu mari berpuisi lagi
sampai mati
Semoga Aku Puisi
Kata pak dosen, tukang puisi itu ialah orang yang tak malu-malu mengakui siapa mereka sebenarnya
Aku malu-malu, tapi ingin jadi tukang puisi
Makanya sepanjang perjalanan malam menjemput pagi, ketika orang-orang sibuk menggumuli mimpi, aku menengadah
Merapal mantra dalam hati
Semoga saja aku selalu puisi untukmu
Kita adalah puisi yang tak berkesudahan
yang sehati dan sepikiran
Oleh: Rizka Nur Laily Muallifa