Bayu dan miyako
Bayu dan miyako telah melalui semusim ini bersama
Bayu dan miyako sama-sama tersiksa bersama
Bayu dan miyako menjawab pesakitan ini bersama
Bayu dan miyako saling memahami hubungan ini bersama
Mereka tahu akan hubungan jarak jauh mereka bersama
Bayu tahu ….miyako pun tahu…
Musim hujan kali ini Bayu pun tak butuh Miyako lagi
Akasaka’s Copacabana
Aku melalukan pertemuan disini
Disini juga aku bertemu denganmu
Semerbak arak pun menjadi saksi
Kimono merah mudamu menyapu lantai dengan elegannya
Bahkan aku tidak mendengar langkah kakimu
Bibir yang kau olesi dengan gincu merah itu pun membuatku tak berdaya
Saat kau mengalunkan tembang tentang cinta
Ah… kau membuatku terpesona
Energi ini semakin terkuras
Saat menatap matamu bagaikan
Sebuah laser, begitu kuatnya
Tak kusangka cinta yang memabukkan ini kau balas juga dengan Kristal salju
Tapi…perasaan ini semakin sakit tatkala kita harus berdiri
Dilangit yang sama ditempat yang berbeda
Cinta itu kukirim dari jauh
Dengan awan mengapung
Tiada pernah aku merasakan cinta yang besar kecuali terhadapmu
Karena bila aku mati maka kuburlah kami
Dalam satu lubang yang sama…
Nb: terinspirasi kisah cinta Soekarno dan Naoko Nemoto
Algol
Lihatlah…
Coba lihatlah
Bisakah?
Bentangan karpet hitam itu yang berhiaskan kilauan
Tepat! Kau sungguh jeli rupanya!
Yah! Bagus adaptasikan matamu…
Gelap bukan? Tapi cobalah…
Permata paling terang
Perseus! Kau melihatnya berkedip padamu?
Dia sungguh pamer, tetapi begitu indah
Yah! Kau menemukannya
Tetap disitu!
Teruskanlah! Apa kau bahagia?
Jangan tertipu!
Dia hanya permata redup!