Posko penjemputan presiden Jokowi yang dilakukan oleh BEM UNS di depan gedung Porsima UNS. (Foto: Dokumentasi BEM UNS)

Posko Penjemputan Jokowi Targetkan 1000 Mahasiswa

lpmkentingan.com-Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta kembali bersuara. Kali ini BEM UNS akan melakukan penjemputan terhadap Presiden Joko Widodo untuk dibawa “pulang” ke Solo. Sebelum penjemputan, lembaga eksekutif kampus ini pun melakukan perekrutan mahasiswa sukarelawan yang nantinya akan diberangkatkan bersama-sama ke Jakarta untuk menjemput Presiden Jokowi. Lewat posko sukarelawan yang telah dibuka sejak Rabu, 22 April 2015 BEM mengharapkan banyak mahasiswa turut berperan aktif dengan mendaftarkan dirinya. Posko yang terletak di gedung Porsima UNS ini diprakirakan ditutup pada pertengahan Mei mendatang.

“Awal mula dibentuknya posko ini berangkat dari kritisnya anak-anak BEM mengenai permasalahan yang ada di lingkup nasional, yang menjadi tanggung jawab Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Berdasarkan permasalahan yang ada tersebut, maka BEM UNS yang dapat dibilang satu kampung dengan presiden Jokowi ingin mencoba berbicara langsung dengan cara membawanya untuk kembali ke Solo atau pulang kampung,” jelas Menko Eksternal BEM UNS, Gilang Garendi.

Gilang mengatakan target sukarelawan yang akan dibawa adalah 1000 mahasiswa. “Mahasiswa yang akan bergabung nantinya mahasiswa UNS, tapi tidak menutup kemungkinan kami menerima dukungan dari mahasiswa-mahasiswa kampus lain, jadi gerakan ini bisa dibilang gerakan se-Solo Raya,”ujarnya.

Dirinya juga menambahkan nantinya BEM akan segera mengonfirmasi jumlah relawan yang telah bergabung. Sedangkan untuk kepastian tanggal aksi penjemputan ini akan dilaksanakan, pihak BEM masih belum dapat memberikan konfirmasi. “Aksi penjemputan ini akan dilaksanakan pada pertengahan bulan, tapi kami tidak bisa memberitahukan tanggal tepatnya karena takutnya akan ada pihak-pihak lain yang ikut mamanfaatkan aksi ini untuk kepentingannya sendiri.”

Menko Eksternal BEM tersebut juga menambahkan bahwa berdialog dengan presiden dikhawatirkan akan mendapat tekanan dari banyak pihak apabila dilakukan di Jakarta, maka dari itu BEM UNS memilih menjemput presiden kembali pulang ke kampung halamannya agar dialog yang dilakukan dapat lebih nyaman.

Jika aksi ini berhasil, nantinya dialog akan dilaksanakan di Univeritas Sebelas Maret atau kediaman presiden secara internal, “Jika Bapak Jokowi berkenan mungkin dapat juga dilaksanakan secara terbuka karena tujuan dialog ini adalah mempertemukan presiden dengan mahasiswa Solo,” imbuhnya. (Fadhilah, Ifa)