Perwakilan 17 Negara Meriahkan UCN

Oleh: Zulfa Nur Widowati

 

 

Universitas Sebelas Maret Cultural Night (UCN), agenda tahunan dari Internasional Office UNS, yang diselenggarakan di Auditorium UNS (1o/05) disambut baik oleh mahasiswa asing yang sedang belajar di Universitas Sebelas Maret (UNS). Pasalnya, selain belajar, dengan adanya acara tersebut dapat  hubungan antar mahasiswa asing lain, juga mendapat kesempatan untuk memperkenalkan budaya negaranya seperti pakaian adat, fashion, kuliner, dan tarian asal masing-masing negara. Negara yang berpartisipasi dalam UCN sebanyak 17 negara terdiri dari Sierra Leone, Vanuatu, Myanmar, Vietnam, Malaysia, Prancis, Sudan, Jepang, Madagascar, Uzbekistan, India, Thailand, Laos, Turkmenistan, Timor Leste, Peru, dan Nigeria.

 

 

Ravik Karsidi, Rektor Universitas Sebelas Maret membuka acara UCN dengan membunyikan lima kali lonceng. Lima kali merupakan tanda bahwa UNS adalah kampus benteng yang berpegang teguh pada Pancasila. Lalu dibuka dengan Tari Rudal yang berasal dari Lombok dengan lima penari perempuan dan lima penari laki-laki.

 

 

Murni Ramli, salah satu Deputi International Office, penyelenggaraan UCN ditujukan untuk merayakan keberagaman budaya luar negeru. Untuk tahun ini, UCN mengusung tema “REMINISCING THE FUTURE” yang berarti bahwa kemajuan yang kita capai nanti dan sekarang ini harus kita tinjau dari sejarah. Termasuk dengan mengingat pencapaian dari UNS yang sudah memiliki 34 mahasiswa asing dari 75 negara.

 

 

Rury, salah satu panitia acara menjelaskan bahwa konsep acara UCN kali ini hampir sama seperti tahun kemarin yaitu setiap negara menampilkan tiga jenis diantaranya stan makanan, fashion show dengan memakai baju adat, tarian serta lagu daerahnya. Untuk stan makanan, hanya 16 negara yang berpartisipasi kecuali Malaysia. Namun, yang berbeda dari tahun kemarin adalah tata cara penampilan, fashion show, tata panggung, tata lampu dan yang berkaitan dengan hal itu. Selain itu, penonton kali ini lebih banyak daripada tahun kemarin.

 

 

“Tidak hanya mahasiswa asing saja yang antusias  berpartisipasi dalam acara ini, mahasiswa dalam negeri juga antusias mengikuti kepanitiaan yang kita adakan. Dari 100-an mahasiswa yang mendaftar sebagai panitia, hanya 50 panitia saja yang diterima dengan berbagai seleksi yang begitu ketat. Seleksi dilaksanakan selama satu bulan yaitu bulan April,” tambah Murni.[]