Suasana debat calon presiden dan wakil presiden BEM UNS 2016 yang berlangsung di tempat parkir masjid NH UNS, Senin (2/11). (Foto: Siwi)

Pemilu BEM UNS 2016, Doni-Wildan Target 6000 Suara

lpmkentingan.com–Kandidat nomor urut dua calon Presiden dan Wakil Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNS 2016, Doni-Wildan menargetkan 6000 suara dalam Pemilu BEM UNS tahun ini. Hal ini melebihi angka 50 persen suara yang ditergetkan KPU, yakni 10.000 suara.

Hal tersebut disampaikan saat debat calon Presiden dan Wakil Presiden BEM UNS 2016 di tempat parkir masjid Nurul Huda, Senin (2/11). Sementara itu, kandidat nomor urut satu, Nurdin-Azzam, hanya menargetkan 3800 suara. “Seribu suara dari Fakultas Pertanian, Seribu suara dari FEB, 800 suara dari FK, dan seribu suara dari FISIP,” jelas Nurdin.

Visi Akademis

Debat sendiri dipimpin oleh Presiden BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Kristina Indrawati selaku moderator. Selain itu, tiga panelis dihadirkan untuk menguji kedua kandidat. Wakil Dekan III Fakultas Teknik, Eko Pujianto, Presiden BEM Fakultas Sastra dan Seni Rupa (FSSR), Woro Seta, dan Manajer Beasiswa Aktivis Nusantara Regional Solo, Krisna Dwipayana.

Keinginan para kandidat untuk menggabungkan pergerakan BEM dengan bidang akademis nampak dari visi misi mereka. Bahkan, calon Presiden dari Partai Asmara, Nurdin Hidayatullah, bersedia mundur jika Indeks Prestasi (IP) nya kurang dari 3.00.

Lain halnya dengan kandidat nomor urut dua. Doni Wahyu Prabowo berniat meningkatkan kualitas Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) UNS. “Waktu AMT (Achievement Motivation Training) FKIP kemarin, mahasiwa kami wajibkan untuk membuat PKM,” terangnya. Presiden BEM FKIP 2015 ini juga berjanji akan memberikan pelayanan optimal bagi lembaga keilmiahan. “Kita akan melakukan kunjungan (ke lembaga keilmiahan), mereka butuhnya apa. Lalu akan kami tingkatkan pelayanan, agar kualitasnya (PKM, red) meningkat,” tambah Doni.

Punya Keberanian

Menanggapi kedua kandidat yang akan bertarung di Pemilu UNS, Krisna Dwipayana mengapresiasi keberanian keduanya. “Mereka punya keberanian. Tidak banyak yang punya keberanian seperti mereka. Ini modal penting. Kalau dari pengetahuan, akan sendirinya terupdate,” katanya kepada lpmkentingan.com di sela-sela debat.

Hal senada dilontarkan Woro Seta. Meski demikian, ia menganggap kedua kandidat harus meningkatkan kemampuan literasi mereka. “(Mereka) masih kurang dalam pembacaaan. Baik buku, tulisan, maupun pembacaan situasi,” tuturnya.

Selanjutnya, pemungutan suara akan dilakukan Rabu (4/11) s.d. Kamis (5/11) di sepuluh fakultas. Baik di kampus pusat, maupun kampus wilayah. (Satya)