Mengintip Partai di Masa Santai

Oleh: Vera Safitri dan Nur Madinatul

 

JIKA BOLEH MENEBAK, mungkin tak semua mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) tahu kapan Pemilihan Umum (Pemilu) UNS 2016 digelar. Paling tidak, para mahasiswa pasti sadar kalau tembok-tembok kampus telah digelayuti pelbagai poster kampanye. Entah poster partai kampus, poster para Calon Legislatif (Caleg) mahasiswa, atau poster Calon Presiden-Calon Wakil Presiden (Capres-Cawapres) BEM UNS.

 

Pada masa kampanye, masing-masing partai berlomba memikat para calon pemilih dengan pelbagai cara. Ada yang kampanye lewat gambar di dinding kampus, ada juga yang memilih promosi via dinding maya di media sosial. Yang perlu diingat, masa kampanye Pemilu UNS sudah akan berakhir pada 7 November nanti. Setelah kampanye usai, apa yang akan dilakukan partai-partai kampus di UNS?

 

Candu Diskusi

  

Ketua Partai Kebangkitan Mahasiswa Kita (Kemaki), Mohamad Iqbal Nur Syamsi mengaku, partai yang sedang ia pimpin menjadikan diskusi sebagai program kerja (proker) mereka. “Diskusi yang kami lakukan biasanya berupa diskusi insidental,” ujar mahasiswa Pendidikan Ekonomi 2014 ini.

 

Iqbal juga menyebutkan proker lain Partai Kemaki: kunjungan ke BEM fakultas. Namun proker tersebut sampai saat ini belum terlaksana. “Selama ini jika tidak ada Pemira [Pemilu-red], yang kita lakukan adalah mem-branding [partai] aja sih, untuk menghadapi Pemira ke depannya,” pungkasnya.

 

Saluransebelas.com kemudian menemui Waskita Cahya Subekti, Sekertaris Jendral (Sekjen) Partai Daun Muda – partai yang baru kali ini turun di Pemilu.

 

Apa yang dilakukan Partai Daun Muda kala tak ada Pemira?“ tanya saluransebelas.com. Waskita terdiam selama hampir tujuh detik, lalu tersenyum dan menjawab.

 

“[Partai] Daun Muda sendiri mungkin belum kongres untuk membahas seperti itu,” dia lalu melanjutkan “Tetapi sudah ada beberapa program kerja yang akan dilakukan, ya sekadar diskusi-diskusi.”

 

Menurut Waskita, umur Partai Daun Muda yang masih sangat muda pun menjadi alasan belum adanya proker yang terstruktur dan dilaksanakan dengan baik. “Pemira kali ini merupakan agenda pertama [Partai] Daun Muda,” tambahnya. Untuk rencana Daun Muda Pasca Pemira, Waskita pun menjawab “Kalau sudah Pemira ya melakukan agenda partai biasa.”

 

Terkait penyelenggaraan diskusi yang dilakukan Partai Daun Muda, jawaban yang kami dapatkan serupa dengan Partai Kemaki: Insidental.

 

Candu diskusi juga mewabah di Partai Gerakan Kebangkitan (Gerbang). Ketua Divisi Kajian dan Strategi (Kadiv Kastrat) Partai Gerbang, Muhammad Gilar Helas Duta mengungkapkan, para pengurus Partai Gerbang biasanya hanya akan berkumpul ketika partai sedang menyelenggarakan sebuah kegiatan seperti perayaan hari terbentuknya partai dan diskusi-diskusi insidental. Partai Gerbang sendiri menargetkan lima kali diskusi dalam satu periode kepengurusan. “Selain diskusi sebenarnya ada proker yang memang belum sempat direalisasikan, yaitu mengadakan seminar politik.” Gilar juga mengaku, saat tidak ada Pemilu, aktivitas partai akan menurun. “Ya, semua partai pasti juga sama, fokus terbesarnya ada di Pemira.”

 

“Kalau partai Bara kegiatannya di luar Pemira justru lebih banyak daripada ketika masa Pemira,” kata Ketua Partai Bara Mahasiswa, Ibnu Sahidin. “Ada satu proker yang ingin dirutinkan oleh [Partai] Bara dengan melibatkan sivitas akademika UNS, yakni bergerak di bidang politik dan dakwah.”

 

Diakui Ibnu, Partai Bara Mahasiswa sempat melakukan kegiatan penyambutan mahasiswa baru dengan membagikan sekira 1000 eksemplar buklet. Hal itu dilakukan ketika daftar ulang dan upacara pelantikan mahasiswa baru Agustus lalu.

 

Di Pemilu nanti, partai termuda kedua di UNS ini hanya mencalonkan satu anggotanya untuk maju ke kursi legislatif  mahasiswa. Menanggapi hal ini, Ibnu menjawab santai. “Pemira bukanlah tolak ukur kegiatan [partai].”

 

Ada pula proker diskusi yang belum sempat terlaksana. Selain itu, Ibnu menjelaskan, kegiatan yang lebih sering dilakukan Partai Bara adalah publikasi tulisan-tulisan di akun Facebook resmi partai.

 

Partai terakhir, Partai Asmara, tidak berhasil saluransebelas.com temui. “Jadi, aku udah nanya Presiden Partai Asmara. Katanya belum bisa kalau wawancaranya saat-saat ini,” kata Ajeng Fatwa, salah satu pengurus Partai Asmara. []