
Solo (24/5) – Sebagai wujud kepedulian pada tuna rungu, Himpunan Mahasiswa Pendidikan Pendidikan Luar Biasa (HMP PLB) FKIP UNS berkerja sama dengan Deaf Volunteering Organization (DVO) dan Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (Gerkatin) Solo, mengadakan launching kelas bahasa isyarat yang dibuka untuk umum.
Acara dimulai pukul 16.00 WIB di Aula Gedung E FKIP UNS. Selain, launching kelas bahasa isyarat, terdapat juga penyampaian materi bahasa isyarat oleh Mamad dari Gerkatin Solo. Mamad adalah seorang tuna rungu sekaligus ketua Gerkatin Solo yang peduli terhadap nasib kesejahteraan para tuna rungu di Indonesia.
Mengunjungi kampus UNS adalah baru bagi Mamad. “Saya harap mahasiswa UNS mau dan peduli terhadap kesejahteraan tuna rungu di Indonesia terutama di Solo”, isyarat tangan Mamad menjelaskan dengan bantuan penerjemah.
Bekerja sama dengan DVO, merupakan organisasi yang bergerak membantu tuna rungu salah satunya menjadi relawan pendamping, relawan penerjemah bahasa isyarat maupun program-program pemberdayaan lainnya. DVO turut mengajak peserta ikut menjadi bagian dari relawan pendamping atau penerjemah tuna rungu secara sukarela.
Setelah penyampaian beberapa materi, acara dilanjutkan dengan kelas belajar bahasa isyarat oleh Gerkatin. Peserta yang mayoritas merupakan mahasiswa Pendidikan Luar Biasa (PLB) UNS, siswa SMK 8 dan SMK 9 Surakarta.
Dengan launching kelas bahasa isyarat di UNS diharapkan,menjadi sarana bagi mahasiswa UNS pada umumnya untuk bisa berinteraksi dan sekaligus peduli dengan para tuna rungu. (Lya, Saum, Metta)