Kekerasan terhadap Jurnalis Meningkat

 

(Ilham, Satya)

 

Surakarta, saluransebelas.com – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) mencatat, setidaknya 78 kekerasan terhadap jurnalis terjadi sepanjang 2016-2017. Menurut laporan tahunan AJI 2017, angka ini meningkat dari tahun sebelumnya, yakni sebanyak 42 kasus pada 2015.

 

“Dari banyak kasus, hanya satu kasus yang diproses sampai ke pengadilan,” ujar Ketua AJI Indonesia, Suwarjono, di Sunan Hotel, Selasa (14/11/2017). Satu kasus tersebut adalah kasus kekerasan terhadap beberapa jurnalis di Medan, Sumatera Utara oleh beberapa oknum anggota TNI Angkatan Udara.

 

AJI mencatat, jenis kekerasan terbanyak adalah kekerasan fisik, yakni sejumlah 35 kasus. “Kalau kekerasan terhadap jurnalis tidak mendapat perhatian, indeks kebebasan pers Indonesia tidak akan membaik,” tambah Suwarjono. Saat ini, indeks kebebasan pers Indonesia berada di peringkat 124 dari 180 negara.

 

Kasus kekerasan terakhir yang mencuat ke publik adalah penganiayaan jurnalis Harian Pagi Salam Papua, Saldi Hermanto, oleh sekelompok oknum anggota Polres Mimika, pada Sabtu (11/11/2017) malam. Hingga kini, kasus tersebut belum menemui titik terang.

 

“Bahkan (kasus-kasus kekerasan terhasap jurnalis) tidak ada perbaikan dalam hal penanganan. Ini yang kami sayangkan,” kata Suwarjono. Menurutnya, isu-isu kekerasan terhadap jurnalis semacam ini jadi hal penting yang akan dibahas dalam Kongres AJI ke-X di Sunan Hotel, Jumat-Sabtu (24-25/11/2017).

 

Jurnalisme Damai

 

Selain kongres, AJI juga akan menggelar Festival Media bertajuk Jurnalisme Damai, Jurnalisme Keberagaman di Grha Solo Raya, Rabu-Kamis (23-24/11/2017). Festival ini digelar untuk berinteraksi dan mengedukasi publik soal media.

 

“Isu keberagaman menjadi penting karena maraknya hoaks, fake news, anti journalism. Dan Solo menjadi salah satu yg menarik dinamikanya,” ungkap Suwarjono.

 

Selama dua hari, akan digelar sekira 16 workshop. Rangkaian festival juga akan digelar di UNS dan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Di UNS, AJI bekerja sama dengan saluransebelas.com akan menggelar kuliah umum jurnalisme data di ruang seminar FISIP, pada Rabu (22/11/2017).

 

Menurut Suwarjono, edukasi semacam ini sangat penting untuk publik. “Sekarang eranya banjir informasi. Di mana banjir selalu membawa sampah,” tukasnya.[]