Foto: Dea Shofia Mahendra

AIESEC UNS Gelar Global Village: Panggung Keberagaman Budaya Dunia

Balaikota Surakarta menjadi saksi dari perhelatan budaya yang memukau bertajuk “Global Village” dengan tema “Cultural Odyssey: Where Traditions Take Flight” pada Sabtu (27/1). Acara yang diselenggarakan oleh AIESEC UNS ini kembali menghadirkan beragam kebudayaan dari berbagai negara dalam satu tempat setelah sempat terhenti sejak tahun 2020 karena datangnya pandemi. Dengan nuansa yang meriah, warga Surakarta dan para partisipan internasional bersatu untuk merayakan keanekaragaman budaya mereka.

Global Village oleh AIESEC UNS menjadi ajang pertukaran budaya yang dimaksudkan untuk membuka kesempatan bagi seluruh pengunjung dan partisipan internasional untuk saling mengenal budaya masing-masing. Acara ini dibuka dengan keindahan penampilan Tari Gambyong dan dilanjutkan dengan para pengunjung yang diberikan kesempatan untuk bersinggah ke berbagai booth serta berinteraksi langsung dengan para partisipan internasional yang berasal dari Timor Leste, Nigeria, Syria, Yaman dan juga Cina.

Tiap-tiap booth tersebut menyajikan bentuk budaya yang menarik. Terdapat baju, senjata dan kesenian tradisional. Beberapa booth bahkan juga menyediakan makanan khas negara mereka sendiri. Seperti pada booth Nigeria, di mana mereka menyajikan makanan serta minuman khas Nigeria yaitu nasi jollof dan minuman zobo. Lalu juga booth Yaman yang menyajikan kopi khas dari negara mereka.

Kegiatan Global Village ini umumnya dikelola bersama para partisipan dari program Global Volunteer milik AIESEC UNS yakni program yang mewadahi masyarakat internasional untuk secara sukarela datang ke Surakarta ataupun sebaliknya. Salah satu satunya adalah Zhu Yong Lin, selaku perwakilan volunteer dan merupakan mahasiswi dari Fudan University, Shanghai, Cina. Yong Lin mengaku bahwa keterlibatannya dalam acara tersebut juga merupakan salah satu dari berbagai rangkaian agenda yang disusun oleh pihak AIESEC selama masa volunteering. Ia diberi kesempatan untuk menunjukkan hasil dari kegiatan volunteering-nya selama ini sembari mengenalkan budaya tradisional dari negara asalnya.

Setelah sesi keliling booth milik partisipan internasional berakhir, acara pun dilanjutkan dengan eloknya tarian tradisional dari Bali dan ditutup dengan tarian dari masing-masing negara partisipan.

AIESEC UNS menghadirkan gebrakan di tahun ini dengan melibatkan exchange students dari UNS pada acara tersebut. Hal tersebut diungkapkan oleh Kamilia Kamila, selaku LCVP (Local Committee Vice President of External Relations) di AIESEC UNS.

“Acara ini, kan, biasanya host-nya merupakan partisipan dari program volunteer Global Volunteer kami. Jadi, yang beda dari tahun-tahun sebelumnya adalah kali ini kita melibatkan teman-teman International Students dari UNS untuk Global Village tahun ini. AIESEC UNS ini, kan, berada di bawah International Office UNS, jadi kami mempunyai pembina ketua dari International Office UNS. Dan di tahun ini kami mengajak International Office UNS untuk mendatangkan para mahasiswa asing yang berada di UNS. Dan perbedaanya juga lebih ke susunan acaranya. Sekarang lebih dimodifikasi, lebih banyak pertunjukan dan paradenya bisa lebih lebih interaktif antar pengunjung dengan para international students-nya.”

Kamilia dengan lanjut juga menegaskan bahwa harapan terbesarnya adalah agar acara semacam Global Village baik dari AIESEC maupun komunitas lainnya, dapat terus hadir ke depannya sebagai wadah pertukaran budaya dan menghadirkan ruang yang interaktif antar masyarakat dari berbagai penjuru dunia.

 

Penulis: Shofia Azra Basamah

Editor: Aldini Pratiwi