Oleh: Citra A.P.A
Di hari yang agung nan penuh memori ini
Memang mereka bersuara
Apa yang akan kau lakukan di hari ini, wahai teruna?
Berkoar-koar sendu tentang para satria
Di makam yang temaram dan musiman
Mereka meletakkan bunga
Sayangnya, aku tak seperti mereka
Yang berpikauan bak demo mahasiswa
Aku hanyalah apa
Yang menganggap ayahkulah pahlawannya
Aba,
Sebutku masih bayi
Meraung-raung manja minta ingin beli
Digendongnya aku tanpa henti
Dibelinya mainan meski pakai uang istri
Abi,
Kubalah dia penuh api
Meruak, pedar, keki
Hangus dada, hangus hati
Kupikir dia mengungkungku
Tak bernyawakah aku?
Abu,
Kupandangi sorot matanya yang tampak dalu
Terlihat jelas payah-penatnya, lamun terkembang senyumnya
Kutangkap gurat getirnya, lamun terlihat gigi tawanya
Aku sadar
Akulah kausa api itu
Aba, abi, abu
Teruntuk kau yang jauh disana
Maafkan aku bila tak seperti mereka
Dan sepertimu
Yang beranjangsana ke makam penggelora jiwa
Mereka meletakkan bunga di atas nisannya
Namun, aku bisa apa? Hanya bisa meletakkan bunga di atas nisanmu
Mereka yang sanggup merinai langgam bangsa dengan penuh hening cipta
Namun, aku? Hanya bisa menitikkan air mata di peristirahatanmu saja