Aliansi Mahasiswa Solo Sambangi Polresta

(Oleh: Adhy Nugroho)

 

Surakarta, saluransebelas.com – Aliansi Mahasiswa Solo menyambangi Kantor Polisi Resor Kota (Polresta) Surakarta pada Sabtu (28/10/2017). Aksi yang bertajuk “Mari Main Ke Polresta” ini merupakan tindak lanjut dari ditetapkannya Wildan Wahyu Nugroho, Presiden BEM UNS sekaligus Koordinator Pusat BEM Seluruh Indonesia, sebagai tersangka dalam Aksi Tiga Tahun Jokowi di Jakarta pada 20 Oktober lalu.

 

Peserta aksi ini merupakan mahasiswa-mahasiswi UNS dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta. “Sekitar seratus. Keseluruhan,” ujar M. Rizki selaku humas aksi.

 

Rizki mengaku,  para mahasiswa yang mendatangi Polresta Surakarta itu menuntut penolakan terhadap hadirnya rezim represif dan penangkapan beberapa aktivis mahasiswa. Selain itu, mereka juga menuntut pembebasan dan pencabutan status tersangka yang disematkan pada Wildan Wahyu Nugroho dari UNS, Panji Laksono dan Ardi Sutribsi dari Institut Pertanian Bogor (IPB), serta Ihsan Munawar dari Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI. “Yang dua terakhir tadi (Ardi dan Ihsan) masih ditahan,” ujar Rizki.

 

Pihak Polresta telah berdialog dan menerima aspirasi dari perwakilan mahasiswa. Sebelum aksi dimulai pada pukul 14.00 WIB, Gilang Ridho Ananda,  Presiden BEM UNS terpilih 2018 dan beberapa perwakilan BEM UNS telah melakukan koordinasi dengan pihak Polresta. “Nanti kita akan sampaikan ke Kapolda. Karena itu terkait dengan yang disampaikan mahasiswa, perwakilan dari rekan mereka yang ditangani oleh Polda Metro,” ungkap AKBP Andy Rifai selaku Wakapolresta yang menemui peserta aksi.

 

Alasan Aliansi Mahasiswa se-Soloraya mendatangi kantor Polresta Surakarta dalam aksi ini karena menurut mereka,  Polresta merupakan representasi dari pihak kepolisian.

 

“Polda Jawa Tengah agak jauh. Karena di sana sudah diwakili oleh teman-teman Semarang Raya. Kita memilih ke Polresta karena yang tertinggi di Surakarta adalah Kapolresta” tambahnya.

 

Aksi di Polresta kali ini berjalan lancar dengan penyiagaan sekira 17 Negosiator Polisi Wanita. Aksi ditutup dengan menyanyikan lagu “Mengheningkan Cipta”. Para peserta aksi menutup kepala mereka dengan plastik hitam saat menyanyikan lagu tersebut. Kemudian peserta aksi meninggalkan lokasi dengan berjalan jongkok menyeberangi jalan ke arah SMAN 4 Surakarta.[]