Foto: Research Integrity Risk Index

UNS Masuk Zona Merah Indeks Integritas Riset Global

Universitas Sebelas Maret (UNS) tercatat sebagai salah satu dari lima perguruan tinggi Indonesia yang masuk dalam kategori zona merah atau Red Flag dalam Research Integrity Risk Index (RI2), sebuah pemeringkatan internasional yang menilai risiko integritas riset di universitas-universitas dunia.

Laporan ini dirilis oleh American University of Beirut, Lebanon. Dalam laporan tersebut, Red Flag diberikan kepada universitas yang dianggap memiliki risiko tertinggi dalam pelanggaran integritas riset, baik dalam bentuk pemalsuan data, plagiarisme, hingga publikasi di jurnal tidak bereputasi (predator journals).

Selain UNS, empat perguruan tinggi Indonesia lain yang masuk kategori Red Flag adalah Universitas Bina Nusantara, Universitas Airlangga, Universitas Sumatera Utara (USU), dan Universitas Hasanuddin (Unhas).

RI2 mengukur dua indikator utama dalam penilaiannya. Pertama, jumlah artikel yang ditarik per 1.000 publikasi, yang menangkap bukti pelanggaran metodologi, etika, atau kepengarangan yang serius. Kedua, D-Rate, yaitu persentase paper yang diterbitkan di jurnal-jurnal yang kemudian dihapus dari indeks Scopus atau Web of Science karena dianggap tidak memenuhi standar ilmiah.

“Berbeda dengan peringkat konvensional yang menitikberatkan pada kuantitas dan jumlah sitasi, RI² menyoroti institusi yang pola bibliometriknya menunjukkan kerentanan struktural. Indeks ini menggunakan metrik yang transparan dan berbasis empiris, termasuk tingkat penarikan kembali (retraction rate) dan proporsi artikel yang dipublikasikan di jurnal yang telah dikeluarkan (delisted journals),” tulis Lokman Meho, selaku pengembang metode RI2 pada halaman LinkedIn pribadinya.

Branding Tidak Sejalan

Masuknya UNS dalam kategori risiko tertinggi menimbulkan pertanyaan, mengingat selama ini kampus tersebut kerap mempromosikan diri sebagai bagian dari universitas top di Indonesia, bahkan dalam beberapa kesempatan menyebut target menjadi World Class University.

UNS juga secara rutin masuk dalam berbagai daftar pemeringkatan nasional dan internasional, seperti QS Asia Rankings dan Webometrics, dan mencatatkan diri dalam posisi sepuluh besar nasional dari sisi produktivitas publikasi.

Namun demikian, tingginya angka publikasi tidak otomatis mencerminkan kualitas dan integritas. Laporan RI2 justru menunjukkan bahwa dalam beberapa kasus, publikasi dilakukan tanpa prosedur akademik yang ketat, dan banyak yang diterbitkan di jurnal dengan reputasi meragukan.

Universitas Lain dalam Watch List

Selain lima universitas dalam Red Flag, sejumlah perguruan tinggi ternama Indonesia juga tercatat dalam kategori Watch List, yaitu kategori kuning dalam indeks RI2 yang menunjukkan risiko menengah. Enam universitas besar yang masuk daftar ini adalah Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dan Universitas Padjadjaran (Unpad).

Adapun kategori High Risk atau risiko tinggi dihuni oleh Universitas Diponegoro, Universitas Brawijaya, dan Universitas Padjajaran.

 

Penulis: Dioziando Wirabuana Pratama

Editor  : Rohmah Tri Nosita