Pertama kita mendengar istilah musik grunge mungkin dari kebanyakan orang akan langsung membayangkan band fenomenal tahun 92. Yap Nirvana, benar memang Nirvana adalah salah satu band beraliran grunge yang berhasil menyebarkan pengaruhnya di dunia dengan penjualan album Nevermind hingga menggeser posisi nomer satu pada Billboard yang awalnya diraih oleh penyanyi R&B yang terkenal kala itu, Michael Jackson. Sebelum menyelam lebih dalam, ngomong ngomong apa sih grunge itu? Grunge adalah sub dari genre alternative rock, jika kita dengarkan lebih teliti musik grunge mempunyai ciri khas riff–riff gitar yang kotor, distorsi gitar yang kenceng banget, beat drum yang kenceng ditambah dengan suara vokal yang berat, itulah ciri ciri pure grunge. Mungkin dalam beberapa kesempatan kita bisa mendengarkan bahwa distorsi atau riff gitar dari musik grunge hampir mirip dengan musik stoner/fuzz rock. Namun, terdapat perbedaan mendasar yang membedakan mereka yaitu grunge sangat minim menggunakan sound effect. Lalu bagaimana dengan sejarah kemunculan grunge itu sendiri?
Sejarah Kemunculan Grunge
Banyak literatur menyebutkan bahwa musik grunge pertama kali muncul pada awal tahun 80-an. Namun, sebenarnya pada era 60-an sudah ada beberapa band yang memainkan musik grunge yaitu Crossby, Still, Nash and Young. Tapi sangat disayangkan band-band ini tidak bertahan lama karena meledaknya Punk pada era 70-an, mungkin kemunculan Sex Pistols dan Black Flag sangat mempengaruhi mereka kali ya. Nah hanya Neil Young yang masih bertahan sehingga band ini dijuluki “The Godfather Of Grunge”.
Tabir Grunge mulai terbuka pada tahun 1986 ketika kemunculan rilisan album Deep Six dimana ada beberapa band yang berkontribusi dalam album tersebut. Sebut saja Soundgarden, Green River dan Melvin. Begitu bebas dan lepas, itulah cerminan yang terpantul dari sikap bermusik para musisi grunge. Oh iya album dan band band yang ikut dalam penggarapan album tersebut lahir dari kota Seattle, Amerika Serikat. Sampai pada akhirnya kota tersebut seolah olah menjadi kiblat bagi para musisi grunge saat ini.
Aliran Musik
Jika kita melihar secara arti, grunge sendiri kurang lebih berarti Jorok ataupun kotor. Mungkin beberapa dari kita mengetahui bahwa genre musik pasti terpengaruh oleh gaya hidup, seperti dalam kehidupan sehari hari. Begitupula musik Grunge yang dipengaruhi oleh gaya hidup ngegrunge itu sendiri. Banyak pengamat musik atau kritikus musik dari barat berpendapat bahwa gaya hidup grunge yang asli itu erat kaitannya dengan sampah. Mereka makan sehari hari dari sampah yang dipungut dan dari koin recehan yang dilempar orang, hidup dari tunjangan pemerintah, mabuk di trotoar, tidur di pinggir jalan, sekali kali melakukan tindak kriminal dan banyak hal hal lain yang mungkin jika kita pikirkan lagi tidak pantas untuk dilakukan.
Namun, terdapat sebuah keunikan dari kebanyakan para musisi grunge itu sendiri, mereka menolak dengan keras menjalani gaya hidup grunge. Mereka lebih memilih memainkan musik grunge yang mencerminkan tentang kejiwaan yang redup, kebebasan, kemarahan dan kekuatan untuk bangkit dari keterpurukan. Kalau dipikir pikir sih mungkin unsur unsur tersebut hampir mirip dengan emo yang lebih dekat tentang kehidupan labil seorang remaja.
Grunge Tak Selamanya Masalah Nirvana
Memang benar pada awalnya Nirvana yang bisa membuat dunia dikejutkan oleh genre musik grunge. Kebanyakan orang pada saat itu tertarik dengan Nirvana karena albumnya yang bertajuk Nevermind apalagi dengan singlenya Smellls Like Teens Spirit. Hampir disetiap penampilannya sangat ditunggu oleh penikmat musik grunge dan tentunya penggemar Nirvana itu sendiri. Terlebih album Nevermind berhasil menggusur album Dangerous milik penyanyi R&B, Michael Jackson, dan pada tahun 1999 berhasil mendapatkan penghargaan Platinum dari Billboard.
Namun, kesuksesan dari Nirvana itu dibarengi juga dengan makan tenggelamnya Kurt Cobain, sang vokalis dalam penyakit depresi. Puncaknya, pada bulan April tahun 1994 Kurt Cobain ditemukan tewas bunuh diri dengan menembakkan kepalanya sendiri. Sehingga beberapa tahun kemudian personil band yang tersisa memutuskan untuk membubarkan Nirvana.
Dibubarkannya Nirvana bukan berarti menandakan matinya grunge. Nyatanya sebelum Nirvana populer masih terdapat band-band grunge yang masih tetap eksis seperti Pearl Jam ataupun Sound Garden yang masih meramaikan dan sama sama berpengaruh di aliran grunge.
Tak hanya band luar, terdapat pula band dalam negeri beraliran grunge seperti Besok Bubar dan Navicula ataupun yang lainnya. Mereka pun masih bertahan dikondisi saat ini yang semakin menjamurnya band-band beraliran pop ataupun stoner/fuzz rock. Pada kesimpulannya, grunge bukan melulu masalah Kurt Cobain, Nirvana ataupun masalah gaya hidup. Grunge adalah bagaimana tentang soul dari aliran itu sendiri bagaimana tentang kelamnya hidup, kemarahan dan kebebasan absolut.[]
[su_box title=”Muchammad Achmad Afifudin”]Surel: rahvvana.samahita@protonmail.com [/su_box]