KKN K-J 316 UNS

Mahasiswa KKN UNS Ubah Limbah Dapur Jadi Ekoenzim: Inovasi Ramah Lingkungan di Desa Trosemi

Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Trosemi, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo, sebagai wujud nyata penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi pada bidang pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan ini dirancang tidak sekadar menjadi rutinitas tahunan, melainkan sebuah gerakan edukatif dan aplikatif yang berfokus pada pemanfaatan sampah organik rumah tangga untuk diolah menjadi ekoenzim.

Ekoenzim merupakan cairan hasil fermentasi limbah organik, seperti kulit buah dan sisa sayuran, yang dicampur dengan gula atau molase serta air. Produk ini memiliki manfaat beragam, mulai dari pembersih serbaguna, penghilang bau, pupuk cair, hingga pengusir hama alami. Bagi masyarakat desa, ekoenzim juga dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan hasil pertanian, sehingga pengolahannya memberikan dampak positif baik bagi lingkungan maupun ekonomi rumah tangga.

Pelaksanaan program oleh KKN K-J 316 UNS berlangsung pada Minggu (27/6/2025) di wilayah Kujon RT 01 RW 6 Trosemi. Kegiatan dimulai dengan sesi sosialisasi yang membahas konsep dasar, manfaat, dan langkah-langkah pembuatan ekoenzim. Selanjutnya, peserta diajak mengikuti praktik langsung menggunakan bahan dan alat sederhana seperti galon bekas, molase, EM4, dan air bersih. Sebagai tindak lanjut, mahasiswa membagikan starter kit kepada warga agar mereka dapat mencoba membuat ekoenzim secara mandiri di rumah.

Antusiasme masyarakat terlihat dari keterlibatan berbagai kalangan, mulai dari ibu rumah tangga, pemuda, hingga tokoh desa. Bowo Winarno, S.Si., M.Kom., selaku Dosen Pembimbing Lapangan, menegaskan bahwa keberhasilan program bergantung pada partisipasi aktif warga dalam menerapkan ilmu yang telah dipelajari.

Tim KKN K-J 316 UNS terdiri dari mahasiswa lintas program studi, dengan formasi: Wahyu Tejakusuma Kalpikajati, Andi Ulia Rahman, Nanang Safiu Ridho, Puteri Azka Shiva Ramadhani, Kevin Amianno Indoy, Berlian Salsabila Azis, Nasya Erlanda Putri Wibowo, Silvia Zulva Rosyida, Muhammad Nu’aim Al-Ghifari, dan Dhani Yusuf Ramadhani.

Hasil yang dicapai selama pelaksanaan program cukup memuaskan. Sekitar seperempat warga RT 01 RW 6 ikut serta dalam pelatihan, dan terbentuklah “Pojok Ekoenzim” sebagai pusat edukasi serta distribusi produk. Dalam masa KKN, warga dan mahasiswa berhasil menghasilkan sekitar 15 liter ekoenzim dari limbah dapur, yang kemudian digunakan untuk keperluan rumah tangga. Warga mengaku merasakan manfaatnya, mulai dari berkurangnya bau sampah hingga peningkatan kualitas tanah pekarangan.

Penanggung jawab kegiatan, Muhammad Nu’aim Al-Ghifari, menjelaskan bahwa tujuan utama program ini adalah menumbuhkan kebiasaan mengolah limbah dapur menjadi produk yang bermanfaat dan ramah lingkungan, sekaligus mendukung pertanian berkelanjutan. Untuk mempermudah pelaksanaan, warga dibagi menjadi dua kelompok, putra dan putri, yang masing-masing melakukan praktik pembuatan ekoenzim secara mandiri.

Suasana pelatihan berlangsung hangat dan penuh kerja sama. Warga tampak antusias memotong bahan, mencampur larutan, hingga menyiapkan wadah fermentasi sambil saling bertukar pengalaman. Tim KKN juga meninggalkan panduan pembuatan dan starter culture di “Pojok Ekoenzim” agar kegiatan ini dapat terus berjalan meski program KKN telah berakhir. Harapannya, Desa Trosemi dapat menjadi pelopor dalam pengelolaan sampah organik mandiri yang memberi manfaat lingkungan, ekonomi, dan kesehatan bagi seluruh warganya.

 

Penulis: KKN K-J 316 UNS

Editor: Rohmah Tri Nosita