(Eka Indrayani)
Surakarta, saluransebelas.com – Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Voca Erudita UNS kembali meraih penghargaan di kancah internasional. Dalam The 63rd International Contest of Habaneras and Polyphony of Torrevieja di Spanyol, 17-23 Juli silam, mereka memboyong tiga penghargaan sekaligus. Ketiganya adalah juara tiga di dua kategori, yakni Habanera dan Poliphony. Kemudian penghargaan untuk interpretasi lagu tu terbaik.
Perjuangan Voca Erudita untuk berangkat Spanyol terbilang tidak mudah. Mereka membutuhkan dana sekira satu miliar rupiah. “Kami iuran sebesar tujuh juta per anak,” ungkap Ketua Voca Erudita, Wahyu Yulianto, Selasa (8/8/2017), via Whatsapp.
Selain iuran, mereka juga melakukan galang dana melalui situs kitabisa.com. Bahkan, sampai mengamen di beberapa tempat seperti Car Free Day (CFD), mal Paragon, dan Ngarsopuro.
“Kalau di Indonesia [usaha] jualan, galang dana, ngamen di [mal] Paragon, Ngarsopuro, dan CFD. Kalau di sana [Spanyol] juga galang dana, dengan cara jual produk Indonesia, sekalian memperkenalkan produk Indonesia,” kata anggota Voca Erudita, Hany Vydiasatti.
Voca Erudita sebenarnya sudah mengajukan dana ke Bidang Kemahasiswaan dan Alumni (Minalwa) sebesar 400 juta rupiah. Hanya saja, pihak Minalwa berujar bahwa pihaknya sedang tidak memiliki dana cukup untuk dikucurkan ke Voca Erudita.
“[Kami] dapat sebagian [dana] dari kampus. Sebagian juga kami cari dana sendiri, sama iuran pribadi. Karena kan kalau kampus uangnya juga dibagi-bagi ke UKM [Unit Kegiatan Mahasiswa] lain, jadi enggak bisa memenuhi kebutuhan Voca Erudita juga.” tambah Hany.
Kepada saluransebelas.com, Wakil Rektor (WR) Bidang Kemahasiswaan dan Alumni (Minalwa), Darsono, mengaku bahwa kampus tidak bisa menanggung seluruh biaya Voca Erudia ke Spanyol.
“Besar kecilnya [anggaran] tergantung jenis UKM [Unit Kegiatan Mahasiswa] dan Ormawa [Organisasi Mahasiswa]. Masing-masing kan memiliki karakteristik kegiatan, metode kegiatan, skala kegiatan, dan pola anggaran yang berbeda-beda,” jelasnya.
Ia menambahkan, banyak UKM yang sama-sama membutuhkan dana untuk kegiatan. Oleh karena itu, Rektorat hanya bisa membiayai sesuai kebutuhan, tapi tidak seluruhnya. Pertimbangan tersebut disesuaikan dengan skala kegiatan, metode kegiatan, dan partisipan yang turut serta dalam kegiatan tersebut.
Karena keterbatasan tersebut, Bidang Minalwa harus berhutang pada Bidang Keuangan dan Umum. Voca Erudita kemudian mendapat dana 400 juta yang diminta.
Voca Erudita sendiri mendapat total senilai hadiah 5500 euro atau sekira 86,8 juta rupiah. Hadiah ini jauh lebih kecil dari dana yang harus mereka rogoh dari kantung sendiri demi berangkat ke Spanyol.
“Ya gimana lagi, kami menyadari kalau UKM di universitas yang ingin berprestasi juga banyak. Jadi dana harus dibagi. Dan dari sini kami belajar untuk mandiri, tidak menggantungkan [ke] satu pihak. Meskipun kami berjuang demi kampus kita tercinta tapi kami ikhlas, setiap hasil harus ada usaha dan pengorbanan,” tambah Wahyu.[]