Site icon Saluran Sebelas

Menyebar Dakwah Ekonomi Syariah dalam Seminar Nasional

Seminar Nasional "Optimalisasi Ekonomi Syariah di Era Revolusi Industri 4.0" digelar di Aula Gedung 3 FEB UNS (14/9) - Dokumentasi panitia

Media Dakwah Badan Pengkajian Pengamalan Islam (BPPI) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNS, mengadakan seminar nasional dalam rangka menyebarkan dakwah mengenai Ekonomi Syariah. Seminar Nasional dengan tajuk “Optimalisasi Ekonomi Syariah Di Era Revolusi Industri 4.0” ini diselenggarakan pada Sabtu (14/9) dan bertempat di Gedung 3 FEB UNS.

 

Acara dimulai tepat pada pukul 08:00 serta dilanjutkan sambutan oleh beberapa pihak. Perwakilan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjadi pengisi pertama dalam acara ini. Deden Firman Hendarsyah, yang merupakan Direktur Pengaturan dan Perizinan Perbankan Syariah OJK mewakili Ketua Dewan Komisioner OJK Indonesia, Prof. Wimboh Santoso yang berhalangan hadir pada hari itu. Dalam penyampaiannya, Deden memaparkan materi dengan dimulai dari dampak positif dan negatif pada Revolusi Industri 4.0. Serta dilanjutkan pemaparan mengenai halal marketplace dan halal payment system, dan penyampaiannya diakhiri dengan pemaparan mengenai Fintech Syariah.

 

Acara selanjutnya ialah sesi talk show. Sesi talk show yang diisi oleh 3 narasumber ini ditandai dengan pergantian pembawa acara kepada moderator. M. Yahya A. A yang merupakan mahasiswa jurusan Manajemen FEB UNS sekaligus founder the Yukha, serta True Health Consultant ditunjuk sebagai moderator dalam acara ini. Sesi talk show yang pertama diisi oleh Dr. Edy Supriyono yang merupakan Ketuas Asosiasi Dosen Akuntansi Indonesia Provinsi Jawa Tengah.

 

Narasumber talk show selanjutnya ialah Greget K. Buana yang merupakan Islamic Finance Specialist of UNDP. Dalam penyampaiannya, Greget membahas mengenai hubungan antara Ekonomi Syariah dan SDGs. Narasumber yan gterakhir ialah Ir. H. Adiwarman Azwar Karim. Adiwarman yang merupakan Pakar Ekonomi Syariah serta Anggota Dewan Syariah Nasional ini mampu menarik banyak fokus penonton yang hadir. Dengan presentasi tanpa power point (ppt) ia menggantikannya dengan berbagai macam games ringan yang berhadiah uang tunai. Dalam pemaparannya, Adiwarman mengatakan, jika saat ini, Indonesia merupakan kiblat dalam 4 aspek yang berbau Syariah. Empat kiblat tersebut ialah: kiblat fashion, kiblat finance, kiblat makanan, serta kiblat entertainment.

 

Acara seminar ini merupakan bagian dari program kerja divisi syiar BPPI FEB UNS. Program kerja yang bernama Olympade of Economic Essay and Annual Lecture (OCEAN) ini memiliki acara lain selain seminar. Yakni berbagai macam perlombaan yang diikuti oleh siswa maupun mahasiswa dari tingkat SMA hingga Universitas. Terdapat tiga cabang lomba yang diadakan, yaitu Lomba Esai, Lomba Short Movie, serta Lomba Poster. Pengumuman lomba-lomba inilah yang menjadi penutup dalam acara seminar kali ini.

 

Seminar Nasional ini sukses menggait banyak peserta, tak sedikit peserta yang hadir adalah mahasiswa dari luar UNS. Terbukti oleh salah seorang peserta yang bernama Rina (21) seorang mahasiswi Akuntansi Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta.

 

“Bagus banget seminarnya. Aku dapat ilmu baru dan pembicara-pembicaranya yang super duper bagus, serta temanya juga menarik” ucap Rina saat ditanya pendapatnya mengenai Seminar Nasional ini.

 

Eri Nugroho (S1 Akuntansi UNS) selaku ketua pelaksana mengatakan visi dari seminar ini ialah bagaimana kita bisa berdakwah di era digital.

 

“Karena ingin mengetahui apakah ekonomi Syariah dan perkembangan digital berjalan beriringan atau malah sebaliknya. Oleh karena itu, kami mengundang pakar-pakar yang benar-benar ahli di bidangnya” Pungkas Eri saat ditanyai mengenai latar belakang diadakannya seminar nasional ini. []

 

Reporter: Kartika Sofiyanti

Exit mobile version