UNS – Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN), Kemitraan Universitas Sebelas Maret (UNS) Banda Neira Periode IX, ID 218 melaksanakan kegiatan pelatihan pengolahan pala di Desa Waer, Banda Neira, pada Selasa (5/8/2025). Kegiatan ini mengangkat tema “Menuju Negeri Rempah, Membangun Masa Depan Gemilang” dengan tujuan memberikan variasi baru pada olahan pala sekaligus memberdayakan masyarakat desa.
Selama ini, pala dikenal luas sebagai salah satu rempah khas Banda yang bersejarah dan bernilai tinggi. Namun, masyarakat umumnya hanya memanfaatkan bagian bunga (fuli) dan biji pala untuk dijual, sedangkan buah pala sering kali tidak dimanfaatkan secara maksimal. Banyak buah pala yang terbuang begitu saja dan berakhir menjadi limbah. Dari kondisi tersebut, tim KKN Banda Neira ID 218 mencoba memberikan alternatif pemanfaatan buah pala dengan cara yang sederhana, yaitu mengolahnya menjadi permen jelly.
Pelatihan ini dipandu oleh Safira Latiifanissa, mahasiswa Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian, angkatan 2022. Safira memperkenalkan cara mengolah buah pala dari bahan mentah menjadi produk permen yang memiliki cita rasa unik sekaligus bernilai jual.
“Buah pala sebenarnya punya potensi besar. Kalau biasanya hanya biji dan bunganya yang diambil, buahnya juga bisa dimanfaatkan. Jadi tidak ada yang terbuang percuma. Malah bisa menjadi produk baru yang bisa dipasarkan,” jelas Safira (05/08/2025).
Acara pelatihan yang digelar di Balai Pertemuan Desa Waer ini diikuti oleh masyarakat setempat, terutama ibu rumah tangga. Mereka terlihat antusias mengikuti tahapan kegiatan. Mulai dari penjelasan mengenai manfaat buah pala, pengenalan bahan tambahan, hingga praktik langsung membuat permen jelly pala. Peserta juga diajak mencoba hasil olahan bersama-sama sehingga mereka bisa merasakan sendiri manfaat dan cita rasa khas dari produk baru ini.
Kepala Desa Waer, Zainal Ali, turut menyampaikan apresiasi atas kegiatan ini. Menurutnya, pelatihan seperti ini sangat bermanfaat karena memberi alternatif baru dalam pemanfaatan pala yang selama ini belum banyak diketahui.
“Kami menyambut baik program mahasiswa UNS ini. Semoga bisa menjadi awal bagi warga desa untuk lebih kreatif dalam mengolah hasil pala. Kalau bisa dikembangkan lebih lanjut, tentu akan membantu perekonomian warga,” ujar Kepala Desa Waer (05/08/2025)
Selain memberikan keterampilan teknis, tim KKN UNS juga menekankan pentingnya keberlanjutan program. Warga didorong untuk tidak berhenti pada pelatihan, tetapi melanjutkan praktik di rumah dan mencoba inovasi lain berbasis pala. Dengan begitu, Desa Waer bisa punya produk khas yang tidak hanya dikonsumsi sendiri, tetapi juga dipasarkan ke luar desa.
Kegiatan ini mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab serta SDG 15: Ekosistem Darat. Melalui pelatihan ini, masyarakat diajak mengurangi limbah dengan memanfaatkan buah pala secara optimal dan menjaga keberlanjutan sumber daya alam. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan hasil alam yang ramah lingkungan sekaligus bernilai ekonomi.
Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk nyata implementasi KKN Kemitraan UNS di Banda Neira ID 218. Tim mahasiswa berharap, dengan adanya pelatihan pengolahan pala ini, masyarakat Desa Waer semakin sadar akan potensi besar yang dimiliki desanya. Pala bukan hanya warisan rempah yang terkenal sejak masa kolonial, tetapi juga sumber daya yang bisa terus dikembangkan untuk kesejahteraan masyarakat.
Dengan semangat “Menuju Negeri Rempah, Membangun Masa Depan Gemilang”, diharapkan buah pala bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk berinovasi, menciptakan produk baru, dan membangun masa depan ekonomi desa yang lebih baik.
Penulis: KKN Kemitraan UNS Banda Neira Periode IX, ID 218