(Lia Anjarwati)
Surakarta, lpmkentingan.com – Setelah berhasil melebarkan sayap pada ajang bergengsi Shell Eco Marathon 2016 di Filipina, Tim Bengawan Eco Shell segera berbenah diri guna menghadapi kompetisi serupa pada 2017. Perekrutan telah dilaksakan awal Maret lalu dan menghasilkan 15 anggota baru.
Gebrakan terbaru yang tengah dirancang adalah mobil hemat energi bertenaga hidrogen, berkerjasama dengan mahasiswa teknik kimia UNS. Konsep mobil hidrogen ini secara sederhana terdiri dari dua teknis, yaitu mengubah hidrogen menjadi energi listrik kemudian mengubah energi listrik menjadi penggerak motor. Kendati tim hidrogen telah siap bekerja, ahli di bidang konversi kelistrikan belum bisa didapatkan. Hal ini membuat proyek mobil hydrogen terpaksa ditunda setahun ke depan. “Pertimbangan kita, pertandingan ini kan hanya setahun sekali. Kalaupun keluar dengan hasil yang sekedarnya kita juga enggak mau. Jadi, lebih baik kita riset terlebih dahulu, hidrogen itu kita liat potensinya dan sumber dayanya bagaimana. Kalau sudah yakin baru kita keluarin,” kata manajer Tim Bengawan, Ivan Fadhil.
Partisipasi Tim Bengawan Eco Shell pada kompetisi tahun depan akan kembali berkutat pada urban diesel dan urban bensin dengan penambahan proyek baru, yaitu prototype bensin. Secara garis besar ada dua kategori yang akan diusung oleh Tim Bengawan, yaitu mobil urban dan mobil prototype. Mobil protoype sendiri merupakan mobil riset untuk jangkauan masa yang akan datang, sedikit berbeda dengan mobil urban yang juga merupakan mobil riset namun dengan konsep mini car yang sudah ada di jalan. Secara umum kedua mobil ini memiliki tujuan efisiensi bahan bakar dengan kecepatan maksimum.
Dalam mewujudkan kendaraan hemat energi berkecepatan tinggi dilakukan berbagai modifikasi pada bagian-bagian tertentu. “Secara kasat mata modifikasi yang dilakukan kurang lebih nya antara lain, aerodinamis dari body mobil, drag dari body yang semakin diperkecil , stream-line (lekukan), serta satu hal yang memiliki pengaruh cukup penting adalah bobot keseluruhan mobil itu sendiri,” jelas Ivan.
Waktu kompetisi diperkirakan pada awal tahun sekitar bulan Februari– Maret. Persiapan yang telah dilakukan sejauh ini tengah memasuki proses pencetakan badan mobil. Untuk chasis sendiri telah siap sejak beberapa waktu yang lalu, sedangkan mesin dan material lainnya masih dalam proses pencarian. “Untuk project ini kita bikin body baru, mesin dan chasis juga baru. Untuk gimana–gimananya itu nanti kejutan dari kita aja sih, tapi nanti ada launching nya,” tambahnya.
Secara teknis, mereka menargetkan kecepatan kurang lebih sebesar 400 km/jam dan 320 km/jam untuk kategori mobil urban serta 1.500 km/liter untuk kategori mobil prototype.[]