Oleh: Zulfa NW
MERAYAKAN Dies Natalis ke-42, UNS menggelar acara pertunjukkan wayang kulit di halaman depan Gedung dr.Prakosa,Universitas Sebelas Maret (UNS) pada Sabtu malam, 17 Maret 2018. Pagelaran wayang dengan lakon Semar Maneges ini didalangi oleh delapan dalang, yakni Bogo, Ki Widodo Welis, Eko Sumarsono, Sigit Mursito, Lukito, Agus Wiranto, dan Wulan Pancamas.
Pertunjukkan wayang kulit ini termasuk agenda rutinan setiap Dies Natalis UNS. Supardjo, Ketua Bidang Seni Budaya sekaligus Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan alumni menjelaskan bahwa yang membedakan pertunjukkan wayang tahun ini dengan tahun kemarin tentu saja pada lakonnya. Saat ditanya mengenai tujuan diselenggarakannya pagelaran wayang, Supardjo mengungkapkan bahwa, “dengan wayang kita dapat mengkritisi pemerintah.”
Delapan dalang asal Wonogiri tersebut dipilih berdasarkan lakon atau cerita yang dimainkan oleh Bogo, Ketua Paguyuban Dalang di Wonogiri. Bogo mengungkapkan bahwa ini bukan kali pertama dirinya dan rekan-rekan tampil di UNS. Komunitas paguyuban dalang tersebut sudah empat kali bermain pertunjukkan wayang kulit di UNS dan masing-masing mengusung lakon yang berbeda. Untuk pertunjukan tahun ini, dalam setiap segmen terdapat tiga dalang yang bermain secara bergantian. Total pertunjukkan wayang kulit tersebut berlangsung selama enam jam penuh.
Eko Sumarsono, salah satu dalang yang juga bermain di pertunjukkan wayang kulit mengakui bahwa Paguyuban Dalang Wonogiri telah bermain hampir setiap pulau yang ada di Indonesia. Lebih lanjut, ia mengucapkan sangat berterima kasih kepada UNS karena masih ada kepedulian melestarikan seni tradisi tradisional yang zaman sekarang sudah mulia dihiraukan msyarakat. []