Site icon Saluran Sebelas

Art Edu Care #6: Pameran Seni Rupa Internasional di TBJS Solo

Pengunjung sedang melihat-lihat karya yang dipamerkan dalam Art Edu Care #6, Selasa (16/03).

Lpmkentingan.com- Program Studi Pendidikan Seni Rupa FKIP UNS adakan Pameran Seni Rupa Internasional dengan tema Art Edu Care #6 : Art In Between. Pameran tahunan ini sudah berjalan selama enam kali sebagai salah satu perayaan Dies Natalis Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Mengusung tema Art In Between, pameran ini mencoba menghadirkan bagaimana kesenian bisa memberikan kontribusi pada lingkungan dan masyarakat.

Dengan pendekatan seni partisipatori, para seniman mengajak masyarakat untuk turut serta dalam proses pembuatan karya seni. Berbagai workshop dan kolaborasi dilakukan bersama para siswa dari berbagai sekolah, komunitas, dan masyarakat dalam penciptaan karya seni yang dipamerkan.

Pameran yang digelar di Taman Budaya Jawa Tengah ini melibatkan dosen dan mahasiswa dari berbagai institusi di Indonesia, Malaysia, dan Australia. Disamping itu, pameran yang berlangsung dari tanggal 16-20 Maret 2015 ini juga melibatkan komunitas seni yang bergerak dalam bidang pemberdayaan masyarakat. Dengan ini diharapkan peserta dari berbagai institusi dan komunitas tersebut bisa memberikan dampak positif den menciptakan budaya kreatif di masyarakat.

Dari namanya saja, Art Edu Care #6 jelas membawa misi kepedulian dan edukasi yang berlandaskan seni. Acara ini digagas untuk melihat sejauh mana dunia pendidikan seni rupa bisa berkontribusi dalam pengembangan seni dalam lingkup pendidikan sekolah secara khusus dan berkontribusi dalam melihat perkembangan praktek seni rupa global dalam konteks pendidikan.Selain menyuguhkan karya seni yang tertata apik di galeri, acara ini juga akan di isi dengan workshop, pemutaran film, lomba mewarnai, dan acara-acara lain yang tak kalah seru.

Menariknya, hampir di setiap karya yang dipamerkan diberi dokumentasi tentang bagaimana proses pengerjaan karya tersebut. Entah itu berupa dokumentasi foto maupun video. Hal ini memungkinkan pengunjung untuk bisa melihat proses penciptaan seni yang dilakukan oleh para seniman sekaligus bagaimana proses edukasi yang diberikan kepada masyarakat. “Supaya mereka tahu prosesnya, syukur-syukur tahu caranya, bahkan lebih dari itu,” ujar panitia acara Sartia Yuan Indonesia. (Anisa C.)

Exit mobile version