Site icon Saluran Sebelas

Aksi Kamisan Surakarta: Tuntut Kondisi Pendidikan Indonesia dan Nasib Tenaga Honorer

0-4064x3048-0-0-{}-0-24#

Surakarta, 15 Mei 2025 — Aksi Kamisan dilakukan oleh sejumlah mahasiswa dan masyarakat Kota Solo di Tugu Gladak pada (15/5), mereka menyampaikan tuntutan yang serupa mengenai isu pendidikan yang ada dI Indonesia. Aksi ini dilakukan untuk menuntut kualitas pendidikan di Indonesia agar menjadi lebih baik dan juga menyoroti upah guru honorer yang dirasa belum layak. Kamisan kali ini adalah aksi kamisan yang kelima setelah diadakan pertama kali pada 10 April 2025 setelah sekian lama vakum.

Aksi di sore kemarin diisi dengan orasi, puisi, dan penyampaian aspirasi dari peserta yang hadir dalam aksi tersebut. Aksi Kamisan ini adalah salah satu langkah konkrit yang bisa dilakukan masyarakat. Secara tidak langsung, masyarakat memiliki wadah untuk menyalurkan aspirasi dan keluh kesah mereka terhadap pemerintah mengenai kebijakan yang dirasa membebankan masyarakat dalam mimbar bebas ini. 

Tak hanya mahasiswa tetapi warga lokal juga ikut menyuarakan aspirasinya. Salah satunya adalah TR, salah satu guru honorer di salah satu SMA swasta yang ada di solo. Dirinya juga ikut berorasi mengenai kondisi pendidikan di Indonesia saat ini. “Sebenarnya saya sudah pesimis kepada pemerintah, karena terlihat sekali tidak berpihak pada rakyat.” Ujarnya ketika diwawancarai setelah orasi. Namun, dirinya bangga bisa ikut andil dalam aksi Kamisan ini. 

TR juga mengungkapkan bahwa dirinya sudah mengikuti Kamisan sedari SMA. Namun, karena beberapa alasan aksi Kamisan harus vakum cukup lama dan baru terlaksana lagi akhir-akhir ini. Dirinya juga berharap untuk mahasiswa agar selalu menyuarakan apa yang harus disuarakan. Mahasiswa harus ingat tugasnya sebagai agen perubahan.

 Selain itu, pada aksi kamisan juga digelar perpustakaan jalanan yang bebas dibaca oleh siapapun. Banyak buku-buku dan zine yang bisa dinikmati para peserta aksi. Tentu, hal tersebut bertujuan untuk membuat masyarakat lebih peduli tentang kondisi negara ini dan berani untuk bersuara lebih lantang.  

“Sebagai warga sudah sepatutnya kita memberi kritik dan mengoreksi apa yang dilakukan pemerintah sebagai bentuk check and balance terhadap pemerintah.” ujar Rahman, salah satu penggerak aksi. Menanggapi aksi Kamisan yang aktif kembali, dirinya menganggap adalah suatu hal yang bagus. Sekecil apapun bentuk gerakan pasti memiliki dampak baik secara langsung maupun tidak langsung pada kehidupan. Dirinya juga juga berharap bahwa aksi ini bisa lebih masif lagi dan bisa menarik massa lebih banyak untuk membangun solidaritas dalam menyuarakan hak-hak yang seharusnya didapatkan.

Penulis: Ilham Nur Arifin

Editor: Salma Fitriya Nur Hanifah

Exit mobile version